ENAM

153 25 12
                                    

Happy Reading!!!

Jangan lupa vote dan coment yaa!!!



Sepasang kekasih terlihat sedang bermain kejar-kejaran di tepi pantai sore ini. Mereka terlihat sangat bahagia seperti dunia hanya milik mereka berdua. Cowok itu terus mengejar gadisnya hingga dia tertangkap. Keduanya sama-sama tertawa bahagia.

Hap

"Ketangkap! kamu kena!" pekik Arcel itu ketika sudah menangkap Alara dalam dekapannya.

"Yahh, aku kalah dong," ujar Alara lesu.

"Iya kamu kalah, aku yang menang," ujar Arcel senang.

"Yaudah deh. Apa hukumannya?" tanya Alara menatap Arcel yang berdiri di hadapannya.

Arcel tersenyum gemas. Ia mengacak-acak rambut milik kekasihnya. "Kamu harus bolehin aku pacaran sama cewek lain," ujar Arcel tenang dengan tampang tak berdosanya.

Alara langsung terkejut membulatkan matanya. Ia menatap sinis Arcel. "Apa kamu bilang? Sini kamu!" ujarnya ketika Arcel malah memilih berlari kabur menjauhinya.

"Arcel! Sini kamu! Enteng banget ya kalo ngomong! Awas aja kalo kamu cari cewek lain! Awas aja kamu duain aku!" teriak Alara kesal meluapkan emosinya. Ia terus mengejar Arcel yang sudah berada jauh dari posisinya.

"Hahahaha, aku bercanda sayang! Ayo tangkap aku!" teriak Arcel dari kejauhan.

"Kamu nyebelin banget ya! Arcel! Berhenti kamu!"

"Ya ampun Alara sayang! Masa kamu gak bisa kejar aku sih? Makanya jangan jadi cewek pendek. Larinya kecil kan," ejek Arcel dari jauh membuat Alara semakin kesal dengan kekasihnya itu.

"Bodo amat! Lagian pendek-pendek gini nyaman di peluk tau!" Alara terus mengejar Arcel yang semakin jauh darinya.

Alara tak melihat bahwa di depannya kini ada serpihan batu karang tajam berukuran kecil yang terdampar di atas pasir pantai tersebut. Ia tak sengaja menginjaknya hingga membuatnya terpekik kaget dan terjatuh.

"Awsh!"

Brukk

Alara terjatuh di atas pasir sambil meringis karena telapak kakinya kini terasa perih. Ia menatap telapak kakinya yang kini mengeluarkan darah karena tusukan dari serpihan batu karang tersebut.

Arcel yang mendengar pekikan dari arah belakangnya, langsung membalikkan badannya melihat apa yang sedang terjadi. Matanya membulat saat melihat Alara yang jatuh terduduk sambil memegangi kakinya. "Alara!" pekik Arcel segera berlari menghampiri Alara.

"Kamu kenapa, sayang?" tanyanya pada Alara.

"Sakit, Cel. Tadi ketusuk batu karang itu," jawab Alara sambil menunjuk serpihan batu karang tajam yang menusuknya tadi.

"Ya ampun, maaf ya. Gara-gara aku tadi," ujar Arcel menyingkirkan batu karang tersebut. Lalu ia segera mengangkat badan Alara dalam gendongannya. Ia menggendong Alara ala bridal style lalu segera berjalan menjauhi pantai tersebut.

ARCELARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang