"Gak masalah buat gue, tapi kalau gue pikir pikir lo memang mirip banget sama Aruna"ucap Dilan berteriak karna hujan yang sedikit deras itu
"Hah, emang iya??"
"Iya, sifat lo mirip banget sama dia, kadang gak tau diri kalau udah di baikin hahaha"ucap Dilan sambil tertawa sangat lantang di telinga Adira
Adira yang mendengarnya pun tersenyum sambil berkata"udah deh, gak usah di perpanjang"mendengar itu Dilan tersenyum kembali melajukan Motornya itu
Seusai Dilan mengantar Adira sampai ke rumah dengan Adira yang memberikan petunjuk jalan kepada Dilan, Adira pun berterimakasih kepada Dilan
Adiira pun turun Dari motor itu lalu melepaskan helm"emm, makasih ya kak, lo udah nolong skaligus ngedengarin cerita gue, ya walaupun gue tau ini gak ada hubungannya sama lo, maaf juga karna selama perjalanan tadi gue gak tau diri banget, karna jujur gue mikirnya lo pasti ada niat jahat sama gue, karna tiba tiba banget nawarin buat nebeng haha"ucap Adira
"Gak masalah, sampai ketemu besok di sekolah"ucap Dilan lalu melaju pergu dari hadapan Adira
Setelah Adira membuka pagar pintu rumah itu, dia melihat mobil yang tadi dia parkir di kantor Rayhan kini sudah ada di depan rumah nya.
Dengan ancang ancang Adira memukul mobilnya sambil berkata.
"lo ngapa tadi gak ikut ama gue, nih yah gara gara lo, gue jadi ketemu sama orang gila"bicara Adira pada mobil tersebut.
"tuh baru aja pergi"kata Adira menunjuk Dilan yang sudah tidak menampakkan tubuh nya.
"ya walaupun orang nya sedikit baik si"
"tapi sama aja gue nyesel nggak bawa lo, jadi besok gue ke sekolah naik motor kesayangan gue okey"ucap Adira seperti berbicara dengan seseorang padahal dia berbicara dangan kereta beroda empat itu.
"Mana tadi kaki gue ke injek paku lagi jadi gak sempet buat ngambil lo bil"
"jadi lo sabar sabar aja ya kalau gue udah gak sayang sama lo"
"bay"
Bagaikan seperti seseorang yang sedang kasmaran, tapi berbeda dengan Adira mungkin dia sedang kemasukan jin.
Saat membuka pintu, Adira melihat Rayhan sedang duduk di sofa tidak berbuat apa apa di sana "tumben kakak pulang, udah gak sibuk ya?"Adira bertanya lembut pada rayhan tapi malah mendapatkan tatapan sinis dari kakaknyya iyu
"Kemana aja lo?"tanya Rayhan yang sedang duduk di sofa tersebut.
"Gak kemana mana, cuman tadi sempet ada halangan aja jadi gak cepet sampe rumah"ketus Adira
"ya elah kak tinggal bilang aja kek, apa susah" timpal Nilam dangan seenak nya.
"Pasti lo kan yang habis bicara aneh aneh ke kak ray. Tentang gue" tanya Adira tak mau kalah, ya iyalah siapa yang ingin kalah orang Adira saja tipe orang yang keras kepala.
"Kalau iya kenapa? Lo pengen ribut sama gue?"
"Siapa takut"ucap Adira
"STOP!"timpal Rayhan berdiri dari sofa itu menuju ke arah Adira
"Adiba khanza adira! Gue tanya lo sekali lagi LO DARI MANA!"bentak Rayhan kepada Adira
"Lo kenapa si, gue udah jawab"

KAMU SEDANG MEMBACA
ADA LUKA
Fiksi RemajaSeperti kisah Ada luka, Adira tidak mengetahui apa makna dari kesetiaan itu Dan dia tidak ingin tahu Gak usah panjang panjang deskripsi nya , ntar kalau ceritanys udah selesai baru Yoks di vote end shere