chapter 3

3.1K 121 14
                                    


Happy reading

















Sasuke buru-buru pulang ke mansion nya. Ibunya bilang kakeknya datang kemari bersama kakak iparnya.

Ia sudah sampai di depan pintu dan langsung mendobraknya.

Orang-orang di dalam terkejut karena itu. Itachi segera menghampiri Sasuke.

"Kenapa kau mendobrak pintu segala? Seperti di kejar hantu saja" ujar Madara

"Maafkan aku, nenek. Aku buru-buru tadi"

"Santai saja Sasuke-kun"

Sasuke di persilakan duduk oleh Izumi. Ia menatap perut Izumi yang lebih besar dari sebelumnya.

"Bagaimana kabar calon keponakanku?" Tanya Sasuke

"Tentu saja sehat! Dia sering kali menendang. Kau mau memegangnya?"

Sasuke mengangguk dan memegang perut Izumi. Benar saja. Perut Izumi bergerak, bukannya perutnya, tapi itu adalah bayinya yang menendang.

"Tumbuhlah dengan sehat jagoan! Paman akan mengajarimu main basket"

Itachi menatap datar pemandangan itu. Ia tidak pernah sepeduli itu pada Izumi. Bahkan ia selalu menolak ketika Izumi sedang mengidamkan sesuatu. Karena itu ia lebih memilih tinggal bersama orang tuanya di mansion daripada di mansion neneknya. Karena Izumi tinggal bersama neneknya.

Sarapan pun dimulai. Tidak ada yang berbicara. Itu adalah hal yang wajib bagi keluarga Uchiha.

"Aku selesai" ucap Sasuke

"Kau mau berangkat bersamaku, Sasuke?" Tawar Itachi

"Baiklah. Aku berangkat ke sekolah dulu"

"Belajar dengan benar, Sasuke!" Tegas Kaguya

Sasuke hanya mengangguk dan mengecup pipi ibunya.



















Apartment Sakura

Pagi ini Fugaku di sibukkan dengan berkas dan berbagai file penting. Sedangkan Sakura sibuk dengan berbagai macam pakaian yang baru di belikan Fugaku.

Semua yang di belikan Fugaku adalah dalaman bermerek dengan harga fantastis. Sakura mencoba mulai dari pakaian dalam, bra, lingerie bahkan ia mencobanya di hadapan Fugaku yang sedang bekerja.

Fugaku menggeleng kan kepalanya melihat tingkah laku Sakura.

"KYAAAAA" teriak Sakura

Fugaku langsung mendekap Sakura dengan erat. Ia juga terkejut sebenarnya karena Sakura tiba-tiba berteriak.

"Ada apa, sayang?!" Tanya Fugaku dengan panik.

"Kau membelikan ku CD IMPIANKU!?"

"Kau bilang itu adalah impianmu. Jadi aku mengabulkan salah satu impianmu"

"Terimakasih Fugaku-kun, aku jadi tidak bisa membuang mu" ucap Sakura tanpa dosa

"Jangan pernah berpikir untuk membuang ku, sayang. Tidak ada orang di dunia ini yang benar-benar menggilai mu selain aku"

"Kata-kata mu membuatku tertegun sayang" ucap Sakura sambil mengelus dada bidang Fugaku.

Fugaku membalas dengan mencium bibir Sakura dan menggigit cuping telinga Sakura.

Tidak mau adegan mereka akan berlanjut. Sakura segera mendorong Fugaku menjauhinya. Fugaku merasa sedikit kecewa, tapi ia mencoba mengerti pada Sakura.














My Dad's Affair With My Pretty Bitch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang