Bagian 1

84 6 1
                                    

Fia tidak sengaja menabrak dada bidang Reza karena sempat terpeleset dan ingin terjatuh.

"Eh, sorry Za."

"Lo gapapa 'kan?"

Fia berdehem singkat. Tatapannya teralihkan saat guru masuk ke dalam labor.

"Baiklah, bagaimana dengan hasil diskusi perkelompoknya?"

Reza menatap Fia sejenak. "Lancar, bu."

Seluruh teman-teman menatap mereka dengan tatapan penuh selidik.

Sudah tidak diragukan lagi, begitulah pikir mereka.

"Kalau begitu, mari kita mulai membuat laporan dari hasil yang sudah kalian amati."

Jam Istirahat

"Bu de, mie ayamnya satu." - Ayu

"Oke neng, nanti bu de antar ke tempat neng."

"Ya udah, Ayu ke tempat yang di sana ya bu de."

"Oke neng."

Ayu terlihat sangat bahagia dan tersenyum sepanjang istirahat.

"Ini neng, mie ayam spesialnya."

"Makasih bu de." Ayu menyerahkan uang lima ribuan ke penjual.

Dengan cepat Ayu melahap makan siangnya.

"Di sini lo rupanya, Yu."

Ayu menoleh sebentar ke arah Abram. "Iya, kenapa?"

"Fia nyariin. Katanya mau bahas hal penting."

"Oalah, ntar deh. Gua isi perut dulu."

"Bagi dua dong makanan lo." - Abram

Ayu langsung memasang wajah jelek. "Jangan harap hal itu bisa terjadi. Beli sono! bapak lo 'kan Joko."

"Lah, apa hubungannya Maesaroh."

"Presiden Indonesia 'kan kaya raya tuh, masa beli mie ayam aja ga mampu sih, ups!"

Abram langsung menggetok kepala Ayu. "Anjirapah! nama doang yang sama jir. Kalau memang itu bapak kandung gua, kemungkinan sekarang gua ga berteman sama modelan kayak lo."

"Idih, rencananya gua mau ngasih ke lo. Tapi ga jadi, lo ga lolos seleksi good akhlak."

Abram langsung beranjak pergi dari sana. "Gerah gua lihat wajah buluk lo."

"Awas aja lo ke kelas gua lagi, ya!!"

Abram menjulurkan lidah dari arah jauh.

Dengan setenang mungkin Ayu tidak tersulut emosi.

Kelas

Fia memasukkan bekalnya ke dalam tas dan mengeluarkan buku-buku pelajarannya.

"Fi, fisika yang tentang ini lo tau ga?"

Fia menatap ke arah buku yang diserahkan Reza. "Materi pertemuan sebelumnya?"

Reza mengangguk. "Iya, gua udah lupa pembahasannya. Sama soal ini boleh tolong jelasin ga?"

Fia menyerjit pelan. "Oke."

Reza beralih duduk di sebelah Fia dan mulai membuka buku cetak fisikanya.

"FIAAAAAAA!!!"

Baru saja Fia hendak menerangkan penjelasan materi ke Reza, Ayu datang sambil berteriak heboh.

"Kenapa, Yu?" - Fia

"Mau bahas apaan? penting nih kayaknya." - Ayu

"Maksudnya?" - Fia

Tender Relationship-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang