Cuaca hari ini begitu cerah, langit biru nampak terang dengan terik panasnya. Jam pelajaran berakhir, semua murid dengan segera berkemas saling berhamburan menyapa waktu kemenangan.
Apa lagi kalau bukan pulang.
Taehyung masih diam. Beberapa temannya satu persatu keluar kelas meninggalkannya sendiri, bukan tak ada ajakan untuk pulang bersama atau setidaknya keluar berbarengan. Hanya saja anak itu masih cukup betah untuk duduk sendiri.
"Kau yakin?"
"Ya, pulang duluan saja"
"Yasudah, aku duluan, Tae. Bye"
Taehyung menelungkupkan wajahnya, bersembunyi dibalik lipatan lengan yang bertumpu diatas meja.
Tangannya terkepal erat, tubuhnya seakan berdesir nyeri yang berpusat dikepala anak itu sejak tadi. Rasa pening yang ditahannya dari beberapa waktu lalu semakin bertambah berat menjadi denyutan menyakitkan yang membuat Taehyung kepayahan.
Taehyung mendongakan kepala, rasa mual seperti mengaduk-ngaduk perutnya saat ini. Tubuhnya mulai gemetar bersama keringat dingin yang mulai membasahi seragam yang dikenakannya, napasnya seakan tertahan dengan hasrat ingin memuntahkan apapun yang saat ini dirasanya tidak nyaman.
Ughh
"Kenapa sakit sekali? Hikss.." Lirihnya dengan pukulan pelan dikepala. "Kakak.. sak-kithh.. hikss.. ab-bangh.."
Rematan dan tarikan tangan Taehyung tidak main-main pada rambutnya, wajahnya sudah pucat pasi yang sesekali memerah ketika napas anak itu tertahan menahan sakit menimbulkan urat-urat dikening dan lehernya begitu jelas.
Mmmphhh
Mmmphhh
Sebisa mungkin Taehyung beranjak dengan sisa tenaganya yang tak seberapa, kaki lemah itu perlahan melangkah meninggalkan kelas dengan tertatih-tatih.
Rasa mual semakin membuatnya tersiksa, air mata bercampur keringat itu tidak bisa dirasakannya lagi.
Mmmphhh
Taehyung menutup mulutnya dengan kuat, tubuhnya seakan panas dingin bersamaan.
"Jangan sekarang, sebentar lagi. Ayo, Tae. Pasti bisa!" Kata itu cukup menjadi penyemangatnya pada diri sendiri, hatinya terus berusaha menguatkan tubuh rapuhnya sekarang.
Lorong sekolah sudah sepi, Taehyung rasa sepertinya sudah cukup lama dia berdiam diri dikelas. Pandangannya sudah tidak begitu jelas, mata sayu itu menatap penuh harap pada sekelilingnya. Semoga seseorang melihat dirinya.
"Ayah..", lirihan itu keluar ketika sensi menyakitkan itu kembali terasa.
Hahhhh
Ada apa ini? Taehyung tidak mengerti dengan keadaanya sekarang. Napasnya ikut memburu yang dengan pasti membuatnya tersendat, menciptakan kesakitan yang baru.
Brak
Dengan cepat Taehyung menutup pintu kamar mandi cukup keras setelahnya percikan air terdengar bersamaan dengan suara erangan yang terdengar menyakitkan, Taehyung melepaskan segala kesakitan yang ditahannya.
Huekk
Huekkhhh
Uhukk
Uhukk
Huekkhh
Tubuh lemasnya sudah bersandar penuh pada dinding basah percikan air yang sejak tadi terus menyala, suara rintihan kesakitan itu masih terus bergumam lirih diselingi panggilan nama ayah dan kakaknya.
Arghhhhh
Taehyung memukul bagian kepalanya cukup keras, meremat baju putih tak beraturan itu dengan kuat. Napasnya sudah tersengal-sengal, rematan itu kini beralih pada bagian dadanya yang menyesakan.
Hkkrrrkk
Hhhrrkkhh
Taehyung mendongakan kepala, membuka mulutnya selebar mungkin berusaha mencari pasokan udara yang menghilang baginya.
"Kak.. sak..kithh"
Air matanya keluar berlomba-lomba, mata memerah itu semakin sayu dengan pandangan yang sudah memburam.
"Ab..bangh.. tolonghh.. hikss.. sesakhhh"
Taehyung tidak kuat, Taehyung ingin pingsan saja dari pada terus merasakan kesakitan yang semakin bertambah. Tapi, kesadarannya masih tetap ada. Taehyung kesal, dirinya merasa ketakutan sendiri.
Tarikan napas Taehyung sudah terdengar mengik, mata sayu itu kini membola diiringi cengkraman kuat pada celana basahnya.
Hikk
Hrrkkkhh
Hikk
Rasa sakitnya kembali bertambah, jantungnya berdebar cepat. Pendengaran Taehyung sudah berdengung kuat, bola matanya dengan perlahan bergerak keatas menyisakan putih mata yang memerah.
Tubuhnya mengejang, tak ada lagi suara rintihan yang terdengar bahkan deru napasnya tak lagi bisa terasa.
Brukk
Tubuh itu terjatuh menyamping menimbulkan suara cukup keras.
Brakk
"Taehyung..."
.
.
.
Sekedar info, aku sendiri paling suka cerita ini di antara cerita lain yang pernah aku buat sebelumnya. Gak tau kenapa, peran mereka bikin aku susah move on 😁 padahal aku yang buat 🤣 (160824)
Baik, tidak ada yang menunggu. Tidak apa.. hhhh
Buat yang udah mampir luv yu 😘
30/05/22
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa. •••LENGKAP•••
Fanfiction"Maaf, tae membuat abang pergi" lirihan suara itu di iringi air mata, menunduk sedih dan menyesal. "Kak" Jungkook mendekat, berdiri tepat dihadapan kakaknya. Jimin. Tak perlu bertanya lagi karena tatapan menutut itu sudah cukup mewakilkan tanya. "Ju...