Asa 9

883 71 5
                                    

Perdebatan ketika itu masih saja terus berputar dalam ingatan Jungkook, baik saat ini dia akui bahwa dirinya terlalu keras kepala hanya untuk menerima dan mendengar terlebih dahulu. Bukan perdebatan dengan ayahnya yang menjadi bahan pengakuan nya melainkan dengan kakaknya yang sedang berusaha mewujudkan impian adik kecilnya, Taehyung.

Apa keputusannya saat itu salah? Tidak, Jungkook rasa itu bukan kesalahan. Jungkook yakin, bahwa mereka tidak membutuhkan orang lain lagi untuk menjaganya. Mereka bisa menjaga diri masing-masing dan tentu saja menjaga adiknya dengan bersama-sama, tapi apa itu sudah cukup untuk adiknya?


~




"Dengar, Kak! Aku tidak akan pernah setuju dan menerima wanita itu ada dirumah ini!"

"Jung, kecilkan suaramu. Taehyung sedang istirahat!"

"Kau meng-iya kan kemauannya semudah itu? Bahkan kita tidak tau wanita seperti apa dia!"

"Ini untuk keba.."

"Kebaikan? Kebaikan macam apa?! Aku tanya kebaikan macam apa?!"

Wajah jungkook memerah, rahangnya mengeras dengan sorot mata tajam mengintimidasi.

Jungkook tidak terima ketika seorang wanita itu hadir dengan tiba-tiba mengantikan ibunya untuk menjaga mereka terutama Taehyung. Tidak. Jungkook tidak suka itu.

Bahkan Jungkook dengan penuh keyakinan bahwa dia bisa menjaga adiknya itu sendiri tanpa perlu bantuan orang lain, dan siapa dia? Wanita yang akan menjaga dan menyayangi Taehyung katanya? Tidak. Tidak sepercaya itu Jungkook pada perkataan mereka.

"Aku tidak sudi ada wanita lain dirumah ini selain ibu dan dia bukan ibu ku! Tidak ada yang bisa menggantikan posisinya disini"

"Jung, taehyung butuh peran itu. Itu kemauannya, kita tidak mungkin menghalangi kebahagiaannya"

"Kebahagian macam apa maksudnya? Dia tidak bahagia bersama kita? Begitu?"

"Jung.."

"Aku tidak butuh penjelasan, selagi wanita itu masih ada disini aku tidak akan menginjakan kakiku disini!"

"Jangan seperti itu, kau bisa melukai taehyung dengan sikap mu"

"Melukai? Bahkan aku sedang berusaha menjauhkan luka yang akan terjadi padanya!"

"Kenapa kau selalu salah paham seperti ini, Jung? Dengarlah dulu!"

"Sudah aku bilang, aku tidak butuh penjelasan apapun lagi. Dan tolong sampaikan pada ayahmu bahwa keputusannya.. membuat hubungan kita tidak begitu baik"

"Jung.."

"Bahkan wanita itu saja belum satu hari disini sudah membuat kita seperti inikan? Jadi sampaikan juga padanya bahwa dia telah berhasil! Selamat"

Jungkook melangkahkan kakinya menjauhi tubuh jimin yang masih mematung, tidak ada yang bisa menghentikan keputusannya itu.

Jungkook kembali berbalik, menatap lekat kakaknya.

"Aku pergi bukan berati dia bisa melakukan apapun pada adik ku, jadi lihat saja jika dia mencoba yang macam-macam! Dan.. aku percayakan Taehyung padamu, Kak. Sebelum aku yang akan membawanya pergi"

Satu yang ada dalam pikir Jungkook adalah Taehyung dan Jungkook tidak akan terima ketika adik kecilnya terluka oleh orang lain.

Itu yang yang menjadi ketakutannya, dilukai orang lain.



°°°


Jongkook seperti orang gila saja sekarang, dengan segala kekacauan dalam dirinya membuat semuanya kacau.

Asa.       •••LENGKAP•••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang