Waktu berlalu bersama cerita yang terlewati datang dengan segala rasa suka dan lara, tidak hanya tentang menjalani namun juga memperjuangkan.
Taehyung mencoba menerima segala kekurangan dan kelebihan yang Tuhan berikan, berdamai dengan takdir yang selalu mengajaknya bercanda. Begitukah?
Taehyung sadari bahwa hidup dan mati adalah garis Tuhan yang tak bisa dihindari dan dengan itu dia paham bahwa kematian adalah jarak yang begitu jauh dan tak bisa kembali, maka dari itu Taehyung berusaha mempersiapkan segalanya. Segala hal yang mungkin nanti dibutuhkan, bukan hanya untuknya tapi untuk kedua kakak dan ayahnya. Bisakah?
Tidak bermaksud mendahului takdir, tapi Taehyung takut takdir akan datang lebih dulu sebelum semua persiapannya selesai.
"Ayah.." Taehyung menatap lekat wajah tegas itu, sorot mata tajam yang sama legamnya.
"Aku tidak marah, aku senang mendengar kabar itu ayah. Sungguh"
Senyum keduanya merekah, kebahagian yang terpancar mampu mengalahkan segala sinar dan warna yang ada. Bisakah kedua orang itu jelaskan? Semua sudah tergambar jelas bahwa Taehyung menerima kehadiran wanita baru yang akan menempati istana megah mereka, wanita yang baru dikenalnya satu Minggu yang lalu.
"Maafkan tante, Tae. Tante akui ini bukan cara yang baik dan begitu rumit untuk bisa Tante jelaskan. Tapi Tae harus tau, bahwa Tante begitu menyayangi ayahmu bukan lagi kata cinta"
"Bisakah Tante menyayangi Tae, kakak dan Abang juga?"
"Tentu saja. Karena dari awal Tante tau bahwa laki-laki yang Tante nikahi itu bukanlah seorang pria singel dan Tante menerima segala kekurangan dan kelebihan nya, menyayangi ayahmu sudah pasti mengharuskan Tante menyayangi semua orang terkasihnya juga. Termasuk kamu dan kedua kakak mu, Tae"
"Apa peran ibu yang sudah lama akan terganti?
"Ah, Tae. Jangan salah paham, Nak. Kehadiran Tante sungguh tidak bermaksud untuk menggantikan itu dikehidupan kalian, didalam keluarga ini. Tidak. Tidak ada hati untuk merebut itu semua. Tante hanya berusaha untuk menjadi wanita yang mungkin bisa kalian jadikan teman dan sahabat untuk berbagi cerita, tentang apapun itu. Berusaha untuk memberi kasih dan sayang yang kalian rindukan. Tidak lebih"
"Apa Tante bisa buktikan itu?"
"Mau bukti seperti apa yang Tae minta?"
"Jaga kakak dan Abang Tae ya, Tan. Ayah juga tentunya, Tae takut mereka akan sedih berlarut-larut kalau Tae pergi nanti"
"Tae mau ayah bahagia. Kebahagiaan ayah juga kebahagiaan Tae, Tae yakin keputusan ayah sudah ayah pikirkan dengan baik bukan?"
"Terima kasih, Nak. Ayah menyayangimu, anak hebat ayah"
°°°
Taehyung rasanya ingin menulikan pendengaran nya, membutakan matanya untuk kali ini saja.
Apakah keputusannya salah? Taehyung hanya ingin membuat mereka bahagia. Itu saja.
Pertengkaran ayah dan abangnya membuatnya diam ketakutan didalam kamar, tubuh ringkihnya tak bisa diajak untuk berkompromi sekedar sedikit memberi ketenangan saja.
Taehyung ingin menghentikan semuanya, meluruskan kesalah pahaman yang terjadi. Namun lagi, jangankan untuk melakukan itu. Kali ini untuk sekedar mencari pasokan oksigen pun taehyung butuh perjuangan, semua tidak lagi sama seperti dulu. Lambat laun semuanya berubah, garis Tuhan merenggut segala mimpi dan asa.
"Abang.. ayah.. kakak.."
.
.
.
Yang nunggu story ayah, maaf yaa.. aku lagi drop blm bisa nge-up. Yang udah ada aja dulu yaa 🙏 (210824)
Mau gimana ini 😵
See you 😘
18/06/22
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa. •••LENGKAP•••
Fanfiction"Maaf, tae membuat abang pergi" lirihan suara itu di iringi air mata, menunduk sedih dan menyesal. "Kak" Jungkook mendekat, berdiri tepat dihadapan kakaknya. Jimin. Tak perlu bertanya lagi karena tatapan menutut itu sudah cukup mewakilkan tanya. "Ju...