maaf Porsche

4.2K 335 6
                                    

                          





                              ☠️☠️☠️



Kinn pov*

Aku pulang dengan langkah gontai. setiap pengawal yang berdiri menyambutku tapi ku hiraukan bahkan thankhun gila berusaha mengganggu tapi aku membentaknya hingga bajingan itu berteriak keras.

Sampai dikamar aku melempar diri ke ranjang. mataku terpejam dan pikiranku melayang jauh saat mengingat betapa kejam mulutku pada porsche

'walaupun aku bajingan, tapi setidaknya mereka memandangku sama'

Tanganku terkepal kuat, hatiku sakit mendengar porsche mengatakan itu. aku terbawa emosi hingga menyakitinya. sungguh aku tidak bermaksud menghinamu sayang, aku hanya kelewat cemburu saat jalang itu menyentuhmu. sangat tidak rela kamu disentuh orang lain

'Memang siapa kau? kau bukan siapa-siapa, pergilah kau pengganggu'

"Arrggghhhh bajingan!!" Aku berteriak marah melemparkan semua barang ke lantai. emosiku tidak terbendung lagi

"Maafkan aku porsche" tanpa sadar air mataku jatuh. aku menyakiti hati orang yang saat ini aku cintai

Yah! aku mengakui jika aku tidak hanya tertarik dengannya tapi juga mencintainya. dia membuatku tersadar jika ada sisi lain dari dunia ini selain kegelapan. bahkan satu haripun aku tidak bisa untuk berdiam diri tidak mengganggunya

Aku suka saat porsche kesal dan tersenyum. setiap hari aku merindukannya seolah tiada hari esok dan terus mengikuti kemanapun porsche pergi sampai aku lupa siapa diriku

Brakkkkk

"Kau gila kinn! apa yang kau lakukan bodoh"

Adik bungsu kim sedang asik bermain game sampai mendengar suara keras dan langsung menuju kamar sebelah. vegas juga terkejut dan keluar tapi tidak berani mendekat mengingat hubunganya dan kin masih kacau. Kim mendobrak pintu lalu yang pertama adik lihat adalah bajingan kin bersandar pada meja dengan tubuh gemetar.

"Kinn..?" panggil kim

"Kim aku tidak ingin diganggu jadi pergilah" kata kin pelan. kim menyatukan alis heran

'bajingan ini'

"Aku tidak suka ikut campur masalahmu. ada apa denganmu?" Tanya kim. kin masih berdiri menghadap luar jendela tanpa melirik adiknya sedikitpun

"Aku tidak papa" Kim menghela nafas

"Baiklah terserah! tapi jangan hancurkan apapun karena sungguh itu akan sia-sia. apapun masalahmu cobalah untuk menghadapinya kau bukan pecundang"

"Oh iya satu lagi! semua itu berharga miliaran asal kau tau." Ucapnya lagi sebelum keluar dari kamar kakaknya.

Kin merenung. benar yang di katakan kim harusnya dia datang ke rumah porsche dan meminta maaf padanya, bukan malah sembunyi seperti pecundang. porsche pasti kecewa dan merasa dihina. walaupun nanti tidak sanggup melihat mata porsche tapi kin lebih tidak sanggup lagi ketika melihat porsche merasa rendah diri





Porsche pov*

Aku pergi setelah muak bersama bajingan kin. masih membekas apa yang dia katakan padaku sampai sekarang

Aku kecewa padanya dan aku marah pada diriku sendiri. memang aku adalah pria panggilan tapi kenapa aku marah saat kin menghinaku? Ini menyakitkan. kenapa denganku, sebelum ini aku tidak mudah terbawa perasaan tapi mendengar apa yang dia katakan kenapa hatiku sakit

Mafia & JelataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang