batas sabar

2.8K 288 29
                                    

   



                                  ****






"Porsche?" Thankun menyapa, Porsche baru saja datang setelah Pete menjemputnya tadi pagi.

"Khun noo" dia membungkuk sopan

Thankun sudah mengenal porsche karna kin selalu membawanya ke rumah berkali-kali. saat pertama kali datang thankun mengira jika porsche adalah pengawal baru mengingat tubuh porsche sangat kekar dan tampan. tapi tanpa dia duga kin malah mengenalkannya pada semua anggota keluarga jika porsche adalah kekasihnya

Bahkan ayah hanya menggelengkan kepala saat kin mencium porsche dimeja makan malam itu. tepat dihadapan semua orang demi membuktikan jika porsche memang kekasihnya.

"Sudah aku bilang panggil aku kakak...jangan terlalu kaku adik ipar, aku bukan si kolot kim" Porsche mengangguk. merasa tidak enak hati

"Ya sudah masuklah, oh tunggu!" Thankun menoleh pada pete yang berdiri disamping porsche "Pete kau senggang? kalau senggang temani aku memberi makan Elisabet-.."

"Saya...saya sibuk khun noo, khun vegas memanggil saya. Hehe" Pete dengan cepat memotong ucapan thankhun. pria itu mengentakkan kakinya kesal

'Daripada aku harus memberi makan ikan koi sialan itu, lebih baik aku bersama vegas' ucap pete dalam hati

"Sialan bajingan vegas! kau tenang saja pete, aku akan membebaskan kamu darinya. tunggu saja!" Kata thankun menepuk bahu pete dengan ekspresi sok menyeramkan. kemudian menoleh ke belakang

"Arm, poll let's go... anakku pasti sudah kelaparan" Ucapnya sambil melangkah pergi. arm dan pol menghela nafas lelah mengikuti bos mereka dengan langkah gontai.






--

"Halo teerak " kin menyapa porsche dari atas tangga, dia memang meminta pete untuk menjemput porsche kemari. porschay sedang camping  dan menginap bersama teman disekolahnya jadi porsche bebas malam ini

Vegas juga sama, berdiri disamping kin menatap lurus pada pete tapi yang ditatap malah menunduk.

"Porsche kemarilah" kin meminta porsche naik dan mengikutinya. porsche menurut tapi sebelum pergi dia menepuk bahu sahabatnya pelan

Kini tinggal pete seorang diri bersama vegas yang masih setia menatapnya

"Kau ikuti aku" Kata vegas datar. pete menghela nafas menatap punggung vegas yang telah menjauh





--
Sesampainya dikamar tuan muda memeluk tubuh porsche dari belakang sambil menggoyangkannya kesana-kemari

"Aku rindu sayang" Porsche diam tanpa respon apapun

"Kamu kenapa?" Kin membalik tubuh itu untuk menghadapnya. porsche menatap mata kin dengan perasaan kacau, mengangkat alisnya seolah menunggu penjelasan

"Ada apa? porsche jawab aku"

"Kau tidak ingin menjelaskan apapun?" Pertanyaan itu dilontarkan untuk kin, tuan muda mengerjap binggung

"Apa maksudmu?"

"Tentang pria yang tidak sengaja kau tabrak minggu lalu...kau akan menjelaskannya padaku?" kin membeku. nafasnya tercekat dan lidahnya kelu tidak bisa mengatakan apapun

"Kenapa diam? kau bilang tidak mengenalnya...kau tau kin! aku benci sekali jika dibohongi" Nada suara porsche berubah menjadi dingin.

Dia telah mendengar semua dari pete dan pete juga menunjukan foto tawan padanya. tapi betapa terkejutnya porsche saat menyadari jika tawan adalah orang yang tidak sengaja kin tabrak minggu lalu. semua kecurigaannya benar terjadi. kin berbohong padanya dan dia sangat membenci itu

Mafia & JelataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang