Prolog

294K 17.2K 362
                                    

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.

Q.s Ar-Rad : 28.

Assalamualaikum!
Hi! Selamat bergabung di cerita Garis takdir untuk Hawa, jangan lupa spam komen, vote juga ya biar update tiap hari!

Btw follow juga akun ini ya!

°

"Ayo Bu, Ibu pasti bisa!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo Bu, Ibu pasti bisa!"

Seorang Dokter memberikan semangat kepada pasiennya, sudah selama 2 jam pasien itu mengejan. Namun sang bayi tak kunjung juga lahir, guratan wajah wanita itu sudah terlihat pasrah. Matanya melirik ke arah seorang lelaki berusia 29 tahun.

Dia juga sama paniknya, terlihat agak mondar-mandir.

"M-as aku udah gak kuat..." Ujaran lirih itu membuat lelaki bernama Hanan merasa sangat khawatir, ia menyentuh lengan istrinya.

"Kamu pasti bisa, anak ini adalah harapan terakhir kita Aliza." Hanan memberikan semangat kepada istrinya.

Mereka berdua sudah menikah selama 9 tahun, Aliza sudah melahirkan 5 anak dari rahimnya. Namun tidak ada satupun dari mereka hidup lebih dari 5 bulan. Pernikahan Hanan, dan Aliza memang sangat di tentang oleh semua orang.

Aliza adalah wanita perebut suami orang, Hanan sudah memiliki seorang istri yaitu Nura. Nura tidak bisa mengandung, terlebih keduanya menikah karena perjodohan.

Suatu hari, ia bertemu Aliza. Gadis ceria yang penuh kebahagiaan di dalam hidupnya, mereka berdua menikah. Bahkan gadis itu rela menjadi madu hanya karena cinta, Nura yang saat itu marah. Memberikan kedua pasangan itu kutukan. "Semoga saat kamu melahirkan seorang anak, anak itu tidak akan bertahan lama untuk hidup!" Begitulah kira-kira yang Nura ucapkan.

"Hanya ada satu cara Pak, operasi Caesar." Dokter sudah tidak sanggup, padahal ini sudah pembukaan terakhir.

"Aku gak mau, anak ini harus lahir secara normal!" Aliza tidak mau melahirkan secara Caesar.

"Tapi Bu, jika terus seperti ini. Maka calon anak Ibu bisa meninggal di dalam perut, apalagi air ketubannya sudah pecah." Aliza menangis, ia tidak mau kehilangan untuk yang kesekian kalinya. Wanita itu memaksakan mengejan, namun tidak menghasilkan apapun.

"Astagfirullah bagaimana ini, saya harus bagaimana." Hanan terlihat semakin cemas, dan tidak tahu harus berbuat apalagi.

Garis Takdir Untuk Hawa (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang