8. Tragedi dini hari

99.4K 12.8K 740
                                    

"Sesungguhnya Urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, Jadilah! Maka jadilah ia. Allah Maha Kuasa untuk menciptakan segala sesuatu, tanpa lelah, tanpa kesulitan, dan tanpa ada siapa pun yang dapat menghalangi-Nya."

( Q.S Yasin : 82).

Bacalah ayat ini ketika kamu sedang merasa tidak yakin dengan sesuatu yang sedang kamu usahakan atau kata lain adalah (Pesimis).

Terimakasih sudah mampir ke lapak ini!

Hay bestie, panggil aku meng yaa jangan author biar akrab xixi.

Btw, btw absen dulu!

Contoh : Dutahappygirl00 dari rasa sayang yang pernah ada

Jangan bolos awas😤

"Hawa, sebelumnya kamu sudah pernah membaca Iqro?"

Gelengan kepala Hawa membuat Rahsya tersenyum tipis, hari ini kewajiban dirinya sebagai suami akan segera di mulai. Kedua manusia itu duduk di ruang tengah Ndalem, yang di lapisi oleh karpet bulu.

Mereka tidak benar-benar berdua, karena Nyai Hanum berada di dalam kamar sedang tadarus.

"Ustadz, Hawa takut gak bisa." Kata Hawa sedikit menunduk.

"Hawa, kenapa kamu harus takut?"

Hawa terlihat agak gugup, malu, dan juga tidak yakin. Gadis itu terlalu jahil kepada Ustadz-Ustadz yang hendak mengajarinya mengaji, jujur ia menyesal. Namun di satu sisi, itulah satu-satunya cara agar Hawa bisa mendapatkan sebuah hiburan dan bisa menemui berbagai macam orang.

Ia sengaja jahil, agar bisa lebih dekat dengan Ustadz. Saat pembelajar bisa lebih mudah, dan tidak canggung. Dari puluhan Ustadz yang ia jahili, hanya Rahsya yang tidak marah sama sekali.

Kedua manik mata Hawa terlihat sayu. "Kata Ayah, Hawa itu sudah tertinggal terlalu jauh. Bahkan Iqro satu saja Hawa tidak bisa Ustadz. Rasa tidak percaya diri ini muncul, padahal tadi gak papa. Kenapa ya Ustadz, Hawa jadi pesimis kaya gini." Untuk yang pertama kalinya, Hawa berani mengutarakan isi hatinya kepada orang lain. (Mbah mu orang lain, itu suami kamu Hawa).

Rahsya menatap ke arah istrinya dengan tatapan teduh, "Dengarkan saya baik-baik, Di dalam Q.s Yasin ayat delapan puluh dua, terdapat sebuah ayat yang bunyinya Innamaa amruhuuu izaaa araada shai'an ai-yaquula lahuu kun fa-yakuun, yang artinya. Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. Sesungguhnya urusan-Nya menciptakan segala sesuatu sangatlah mudah bagi-Nya."

Hawa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali, ia tidak mengerti. "Maksudnya apa, Hawa gak paham hehe..." Katanya sambil cengengesan.

"Maksud dari ayat tersebut menjelaskan. Bahwa ketika kamu sedang merasa pesimis, yakin lah kepada Allah SWT. Sesungguhnya semua yang kamu lakukan telah di atur, jika kamu tidak yakin maka ingatlah ayat itu. Karena di saat Allah SWT berkata jadilah, maka apa yang kamu tuju itu akan tercapai dengan mudah."

"Paham?" Rahsya bertanya kepada Hawa yang terdiam, gadis itu sedang berusaha memahami.

"Kalau Hawa bilang belum gimana?"

Garis Takdir Untuk Hawa (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang