Jaemin hanya bisa membatu melihat adik dan pria yang ia sukai tampak hanyut dalam pembicaraan diselingi tawa. Keduanya nampak sudah dekat.
“Jaemin” Lirih Jeno
“Kak”
“Ah, sedang ada tamu rupanya. Maaf menganggu, lanjutkan saja” Ucap Jaemin dengan senyum kecut.
Jaemin membungkuk lalu berlari keluar rumah membuat Jeno dan Renjun sontak berdiri dengan panik, keduanya nampak saling tatap.
“Kakak pasti salah paham” Lirih Renjun.
“Hyung, cepat kejar dia” Titah Renjun
Jeno mengangguk lalu menurut, pria itu dengan cepat keluar dari rumah Jaemin, dia berlari mengejar submissive yang pergi membawa rasa kecewa itu.
Ekor matanya melirik ke kanan dan kiri mencari sosok Jaemin yang menghilang dengan cepat sampai ia tiba di jalan raya. Dadanya naik turun memburu karena ia berlari. Jeno berhenti tak jauh dari halte tempat biasa Jaemin menunggu dan tak menemukan Jaemin.
“Arghh” Umpat Jeno kesal seraya meninju sembarang, kemana Jaemin pergi? Kenapa dia cepat sekali menghilang.
Jeno merogoh ponselnya dan mencari kontak Jaemin, namun saat di hubungi, pria itu tak menjawab. Beberapa kali Jeno mencoba dan tetap tak ada jawaban.
Jeno mendudukkan tubuhnya pada berm dengan lesu, kepalanya mendongak dengan helaan nafas berat. Ia bawa lagi pikirannya tentang ucapan Winwin yang menjadi penyebab kesalahpahaman ini.
Kenapa Papa Jaemin harus berbohong tentang keberadaan Jaemin lalu berakhir dia yang berbincang bersama Renjun.
Renjun benar, harusnya dia menghubungi Jaemin. Padahal niat hati ingin memberi kejutan dengan datang kerumahnya lalu mengajak Jaemin untuk jalan-jalan malam dipinggiran kota seperti pasangan pada umumnya. Khayalan Jeno sudah indah saat dirumah, namun semuanya menjadi hancur.
Brak!!!
Jaemin masuk kedalam mini market dan langsung membuka kulkas tempat dimana eskrim disimpan. Dia langsung menyambar tiga buah es krim, membeli dua kaleng minuman bersoda dan beberapa bungkus Snack. Setelahnya ia langsung membayar.Pria itu nampak kacau dengan hidung dan mata memerah menahan tangis. Satu tangannya menjinjing kantung plastik berisi jajanan dan satu tangannya memegang es krim coklat kesukaannya.
Pundaknya terus bergetar karena ia terisak menahan tangisnya agar tak pecah. Dia menikmati es krimnya dengan perasaan kacau, hingga langkahnya terhenti tak jauh dari minimarket, disana ada berm dengan bunga-bunga lalu ia memutuskan untuk duduk disana menikmati es krim.
Ia ingat lagi bagaimana adiknya nampak tertawa bersama Jeno. Bagaimana Jeno bisa tahu rumahnya kemudian bertemu adiknya? Padahal Jaemin menunggu pesan pria itu. Ternyata mereka asik sendiri.
Ketakutan Jaemin menjadi kenyataan, melihat keduanya nampak dekat tadi. Jaemin sudah tahu pastilah Jeno akan suka pada adiknya. Jelas saja, Renjun cantik.
Tapi Jaemin tak siap sakit hati. Dia tak siap melihat pria yang dia sukai akhirnya berkencan dengan adiknya, melihat bahwa Jeno mungkin akan sering datang lalu bermesraan dengan Renjun didepan matanya. Belum apa-apa, dia sudah membayangkan kedepannya.
Dengan bergetar, dia memaksa menghabiskan es krimnya hingga sudut bibirnya belepotan. Emosinya dengan cepat memuncak hingga dia tak lagi berselera menikmati es krimnya, dia dengan kesal membuang es krim itu lalu menenggelamkan kepalanya diantara lipatan tangan.
Untuk kesekian kalinya dia benci hidupnya. Dia benci dirinya. Dia tidak cantik, tidak pintar memoles diri, tidak modis dan tidak beruntung.
Saat ia berani menyukai seseorang, dia kecewa bahkan sebelum dia maju. Rasanya, Jaemin trauma untuk jatuh cinta. Memang sebaiknya dia hidup untuk kerja dan membahagiakan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minderella [NOMIN]
FanficWARN : INSECURITY, BODY SHAMMING!! ANGST AREA "Dunia kejam untuk orang-orang sepertiku" - Na Jaemin Update rank : #5 jenjaem (22/05/2022) #3 guanren (25/05/2022) #1 nomin (30/05/2022) #2 jeno (07/06/2022) #3 jaemin (08/06/2022) #2 renjun (30/06/2022)