Diingatkan bagi pembaca, bahwa cerita ini mengandung unsur incest dan pedhofilia. Bagi yang tidak merasa nyaman, diharapkan jangan membaca ya.
Sejak pertengkaran tempo hari, nathaniel tidak berbicara bahkan muncul di hadapan claude. Sang pangeran terlampau kecewa akan sikap claude.
Menyibukkan diri mencari ibunya tanpa sepengetahuan claude, nathaniel memaksa tubuhnya terus terjaga. Baginya, tidak ada waktu tidur dan makan disaat dirinya sama sekali tak ada petunjuk soal keberadaan ibunya.
Karena memaksakan itulah, nathaniel jatuh sakit. Tubuhnya lemas, tak ada lagi tenaga yang tersisa sedikit pun bahkan hanya untuk sekedar berdiri. Nathaniel menangis, marah pada dirinya sendiri yang begitu lemah. Selama beberapa hari ini, hanya sebuah kesia siaan dia dapatkan.
Teringat akan ibunya, nathaniel semakin terisak. Meminta maaf karena tak bisa menjadi anak yang diandalkan. Nathaniel tidak ingin menyerah, namun keadaan seakan memaksanya.
Keputusasaan datang bersamaan dengan kesadarannya yang terenggut.
Nathaniel menemukan dirinya berada di kamar. Kepalanya begitu pusing, kelopak matanya berat untuk dibuka begitu pun dengan tubuhnya yang kehilangan tenaganya.
"Nathaniel,"
Melirik ke arah sumber suara tersebut, bibir nathaniel bergetar saat matanya melihat siapa orang yang memanggilnya. Air matanya jatuh, rindu dan bahagianya jadi satu.
"Mama... " dengan suara seraknya, nathaniel memanggil esther yang tersenyum sangat lembut kepadanya "mama, niel rindu, mama... "
Dengan sisa tenaganya, nathaniel mengangkat tangannya, berusaha menggapai sosok ibunya itu "mama, jangan tinggalkan niel.. "
Sosok ibunya hanya tersenyum dan tanpa sepatah kata, berbalik pergi.
"Mama! Mama! Jangan, jangan pergi, mama, niel ikut!"
Tidak, nathaniel tidak mau ditinggalkan oleh ibunya sekali lagi. Dia harus mengejarnya, dia harus bersama ibunya.
Namun, sekeras apapun teriakan nathaniel, sosok ibunya tak berhenti berjalan meninggalkannya. Bahkan tangisnya tidak buat sosok ibunya menoleh padanya.
"MAMA!"
Terbangun dengan dengan keringat membasahi pakaiannya, nathaniel turun dari ranjang. Mengabaikan kondisinya yang masih lemas, nathaniel berjalan pelan mencari keberadaan ibunya di sekitar istana.
"Mama.. mama dimana?"
"Mama, ini niel, ayo keluar, jangan takut"
"Mama, jangan seperti ini.. niel rindu mama,"
Brugh
Kaki nathaniel tak lagi kuat menopang beban tubuhnya, sebabkan dia terjatuh di lorong istana yang sepi. Namun, nathaniel tidak menyerah, dia berusaha untuk bangun lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙒𝙚 𝙖𝙧𝙚 𝙨𝙞𝙣𝙣𝙚𝙧𝙨 [wmmapxmale reader]
Fanfiction"aku tahu ini dosa, tetapi aku tidak bisa berhenti. semakin aku mencoba keluar, dosa dosa ini semakin menarikku masuk"