Sesampainya di kelas, Soobin melihat Mona sedang menangis. Dia menghentikan langkahnya dan berjalan mundur beberapa langkah. Wajahnya berubah menjadi dingin. Kemudian ia mengambil ponsel yang ada di saku celananya dan terlihat mengetikkan sesuatu.
Drrtt.. drtt...
Mona menghentikan tangisnya ketika ponselnya berbunyi, tanda pesan masuk. Sementara itu Soobin terlihat membalikan badannya dan meninggalkan kelas Mona. Dia tidak jadi menemui Mona. Aneh.
Pesan Masuk : Sayang ♡
Aku tunggu di depan, Sayang.Setelah membaca pesan singkat dari Soobin, Mona bergegas meninggalkan kelas. Tak lupa dia menghapus air matanya dan mencoba terlihat baik-baik saja.
"Udah lama?" Tanya Mona saat sudah menghampiri Soobin.
Dengan senyuman manis dan dimple-nya, Soobin berhasil membuat Mona terpesona. "Baru aja kok, hehe" jawabnya sambil nyengir gemas.
Mona membalas dengan senyum. Soobin memakaikan helm bogo ke kepala Mona dengan lembut, ini kelihatan sweet sih ala-ala. Setelah itu Mona naik ke motor Soobin. Biasalah, pulang diantar ayang ceritanya.
"Sayang?" Panggil Soobin.
"Iya?"
"Kemarin gue lihat ada jam tangan terbaru di toko sebelah. Bagus." celetuk Soobin yang seperti sudah mengkode untuk dibelikan.
Mona tak langsung merespons. Dia diam beberapa saat dan terlihat memikirkan sesuatu.
"Ya kamu beli aja lah, Yang. Aku tahu kamu punya uang buat sekedar beli jam kaya gitu" respon Mona yang tidak seperti biasanya.
"Iya sih tapi kan orang tuaku ngga suka kalau aku ini boros. Apalagi nyokap tuh ah, bawel" balas Soobin.
"Ya kamu nabung aja dulu" ucap Mona yang terdengar tidak seperti biasanya.
"Keburu habis dong. Kamu beliin dulu ya yang ya? Boleh?" Tanya Soobin sambil melirik Mona dari kaca spion motor.
Mona terdiam, "Harganya berapa?" Tanya Mona akhirnya.
"Murah kok, sekitar dua juta lah". Jawab Soobin santai.
Mona hanya diam dan tidak merespons apapun. Baginya itu sangat mahal bahkan dia tidak punya uang sebanyak itu.
"Gue bisa kapan aja pergi dari lo kalau lo ngga nurutin kemauan gue" kata Soobin yang nada suaranya berubah menjadi serius.
Mendengar ucapan Soobin yang terdengar seperti ancaman itu membuat Mona takut. Rasa sukanya itu membuatnya bodoh dan tidak ingin kehilangan orang yang baginya sempurna itu. Ya, dia tidak ingin kehilangan Soobin.
"Aku beliin tapi tunggu ya. Aku lihat tabunganku dulu" ucap Mona akhirnya.
"Siap. Makasih, Sayang. Mau pulang dulu atau aku beliin makanan dulu?" Tanya Soobin mode gemas lagi.
"Aku mau pulang aja" jawab Mona lirih.
Soobin terlihat tersenyum. Kemudian dia langsung menjalankan motornya untuk mengantar Mona.
•••
Mona sudah berganti pakaian dari seragam menjadi pakaian sexy yang minim. Dengan bibir merah merona dan pakaian ketat itu, Mona siap bekerja lagi.
LOVBAR CLUB, tempat dimana Mona bekerja. Sudah cukup lama dia bekerja disini. Ya hampir sama dengan waktu pacarannya bersama Soobin.
"Udah dapat belum, Mon?" Tanya Jelly, orang yang bekerja seperti Mona.
"Belum, mba. Aku baru datang soalnya. Mba Jelly udah?" Tanya Mona balik.
"Udah 5 kali dong. Berondong semua lagi, uh gue beruntung banget hari ini" seru Jelly dengan semangatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier | Choi Yeonjun TXT
Fanfiction"Kita itu sama. Lo murahan, gue bajingan" Jika sudah melibatkan perasaan, orang sekuat apapun akan lemah.