💋 08 💋

194 15 13
                                    

"Muka lo kenapa?" Pertanyaan ini terlontar dari mulut Yeonjun yang ditujukan kepada Mona.

"Emang kenapa muka gue?"

"Jelek banget, burik" Jawab Yeonjun sambil cekikikan.

"Gue ludahin juga ya lo" Sahut Mona dengan kesal.

Yeonjun masih tertawa kemudian duduk di samping Mona. Dengan senyum dia menatap Mona, "engga kok, lo cantik" Ucapnya dengan nada merayu.

Agak baper juga sih Mona kelihatannya. Apalagi terlihat telinganya memerah dan pipinya memanas, malu. Tapi hal itu Mona simpan diam-diam agar tidak terlihat salting.

"Lo mau ngapain nyamperin gue? Pasti ada maunya" Tebak Mona yang sudah hafal dengan kebiasaan Yeonjun.

"Emang ketemu sama lo harus ada tujuan?"

"Habisnya lo suka ikut campur urusan gue" Ucap Mona dengan mode kesal yang dibuat-buat.

"Ya tandanya gue mungkin tertarik sama lo" Jelas Yeonjun.

"Tertarik?" Mona mengernyitkan dahi.

Yeonjun senyum dan menatap Mona beberapa saat. Kemudian dia mendekatkan wajahnya ke telinga Mona sambil berbisik, "Jangan lupa kita pernah telanjang bareng". Hal ini membuat Mona merinding.

Setelah mengatakan hal itu, Yeonjun langsung berdiri dan tersenyum. Emang lagi hobi senyum sepertinya.

"Kalau udah sembuh kabari ya" Kata Yeonjun sambil mengedipkan sebelah matanya.

Sembuh yang dimaksud Yeonjun ini adalah sembuh dari mens. Sejujurnya Mona mulai punya rasa ketertarikan kepada Yeonjun. Bagi Mona mungkin Yeonjun satu-satunya cowok terbaik yang pernah dia temui atau kenal. Ya walaupun Mona sadar, Yeonjun tertarik kepadanya hanya sekedar untuk main. Seks.

•••

Hari ini Mona tidak bekerja karena sepertinya ada tanda-tanda demam. Bibirnya bahkan pucat dan suhu tubuh nya mulai melebihi suhu normal. Kalau dipikir-pikir, Mona jarang sakit. Jadi bisa dibilang sakitnya Mona itu langka.

Mona keluar untuk mencari obat ke apotik terdekat. Badannya sudah mulai merasakan tidak enak yang berlebihan. Jadi Mona mengantisipasi dengan membeli obat. Pas sampai di apotik, dia segera mengatakan obat yang ia cari. Sampai akhirnya, "Mona?" Soobin berpapasan dengan Mona. Agak kebetulan juga mereka bisa bertemu. Menyadari Mona terlihat sakit, Soobin mulai khawatir.

"Kamu sakit yaang?" Tanya Soobin yang mungkin tidak sadar sudah menyebut kata 'yaang'. Bahkan dia berbicara dengan 'kamu'.

Soobin berniat mengecek suhu tubuh Mona tapi langsung ditepis Mona dengan wajah tidak ramah. Tapi bukan Soobin namanya kalau tidak ngeyel.

"Aku anterin ya" Ucap Soobin perhatian.

Mona tidak menjawab sama sekali dan melirik Soobin dengan lirik kn ketus. Kemudian dia segera pergi tanpa sepatah katapun. Kasian Soobin.

Baiklah, kali ini Soobin mengalah dan memilih untuk tidak mengejar Mona. Dia merasa Mona butuh waktu untuk menerimanya lagi.

•••

Yeonjun keluar dari Lovbar Club setelah tahu Mona tidak masuk. Apalagi dia tadi sudah pesan tapi yang datang bukan Mona. Karena hal itulah membuat Yeonjun malas dan bertanya alamat rumah Mona.

Yeonjun langsung menemukan rumah Mona dengan bantuan maps. Dia emang jago sih kalau disuruh cari alamat, sat set sampai. Pas sampai rumah Mona, Yeonjun langsung terkejut dengan apa yang dia lihat bahkan bergegas meletakkan mobilnya. Dia melihat Mona tergeletak pingsan tepat di depan pintu rumahnya. Kasian sekali.

Happier | Choi Yeonjun TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang