💋 02 💋

236 26 18
                                    

"Lo mau ngga tidur sama gue?"

Mendengar hal itu dari Mona, Yeonjun tersenyum sinis. Dengan tatapan sedikit nakal, Yeonjun mendekatkan wajahnya ke Mona. Terdengar suara nafas dari keduanya dan mereka berdua saling menatap. Mona dengan agresifnya menarik tubuh Yeonjun untuk mendekat dan dengan sengaja Mona mengecup bibir milik Yeonjun, hanya kecupan. Tentu saja Yeonjun terkejut dengan hal ini.

"Mau diterusin?" Tanya Mona.

"Lo yakin?" Yeonjun balik bertanya.

"Dengan syarat gue minta bayaran lebih" ucap Mona dengan suara datar.

"Ini bukan karena pacar lo itu kan?" Tanya Yeonjun untuk memastikan.

"Gue sayang sama dia. Yang bisa gue lakuin ya cuma begini" jawab Mona yang masih dalam pengaruh alkohol itu.

Yeonjun tersenyum. Ternyata Mona tidak mendengarkan ucapannya sama sekali. Bahkan rasanya hanya sia-sia menasehati Mona.

"Lo masih mau jual diri demi nyenengin si-----"

"Cukup! Gue ngga perlu nasihat dari lo. Gue hanya butuh uang dan kebahagiaan. Semua bisa gue dapat dari Soobin" sentak Mona memotong ucapan Yeonjun.

Yeonjun terdiam. Mungkin dia tidak habis pikir dengan pemikiran Mona yang terkesan bodoh itu.

"Lo bahagia dimanfaatkan pacar lo itu?" Tanya Yeonjun heran.

"Soobin sayang sama gue. Dia ngga pernah manfaatin gue. Dan lo.." Mona  diam sejenak, "Ngga usah ikut campur tentang hidup gue. Ngerti?" Lanjut Mona langsung berdiri dan meninggalkan Yeonjun sendirian.

Yeonjun menahan tangan Mona tapi Mona berusaha untuk melepaskan tapi gagal.

"Lepasin atau gue teriak?" Ancam Mona dengan mata memerah.

"Lo cuma dimanfaatin. Dia ngga pernah sayang sama lo. Kalau dia sayang sama lo, dia ngga akan nuntut apapun dari lo apalagi sampai minta barang-barang yang sebenarnya dia bisa beli itu sendiri" Yeonjun mulai ceramah karena saking keselnya sama Mona yang ngga sadar-sadar.

Mona diam sesaat sambil menatap Yeonjun. Kemudian dia berjalan beberapa langkah ke depan mendekati Yeonjun.

"Lo siapa sih? Kenapa lo sok perhatian sama gue? Ini hidup gue, ini pilihan gue. Kenapa lo buang-buang waktu buat sok peduli sama gue? Ngga usah sok akrab" tegas Mona yang langsung melepaskan tangan Yeonjun dan pergi.

Seketika Yeonjun tidak bisa berkata-kata lagi. Yang dia lakukan hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil ngebatin.. "Blokk goblokk!".

•••

Hari itu Wooyoung terlihat cemberut karena tidak bisa menyewa cewek buat diajak main. Harganya lagi pada naik bahkan langganannya tidak mau memberi diskon. Apalagi bapaknya lagi membatasi uang jajannya. Sial memang nasib Wooyoung.

"Ck, ngga seru banget" gerutu Wooyoung berbicara sendiri.

Wooyoung agak sering melakukan hal seperti itu jadi bisa dibilang dia ini agak kecanduan. Jadi ya begitu, dia terlihat tidak bersemangat. Sampai akhirnya ada seorang cewek menghampiri dia. Dan cewek ini berhasil membuat Wooyoung kaget.

"Mona?"

Mona tersenyum dengan memakai pakaian super seksi dengan riasan tebal yang bisa mengoda siapapun. Apalagi dia sengaja memperlihatkan kedua buah dadanya yang membuat mata siapapun menoleh ke arah sana.

"Gue lihat lo sering main kesini. Hobi?" Tanya Mona dengan nada ramah.

"Cuma main aja. Ngga kaya lo jadi pekerja tetap" jawab Wooyoung dengan nada menyindir.

Happier | Choi Yeonjun TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang