Drug

407 44 0
                                    

" Kim, tunggu aku " ucap seorang yeoja yang sedang bergelayut manja di lengan kekar Dahyun.

" lepaskan aku, kumohon " ucap Dahyun yang terlihat tak nyaman

" tak akan, kau akan pergi bila ku lepaskan " ucapnya kukuh yang membuat Dahyun semakin risih kepadanya.

" aku tak kemana-mana, jadi tolong lepaskan. aku tak nyaman " ucap Dahyun sembari melepas tangannya dari genggaman yeoja tersebut.

" kau ini kenapa Kim, apa rumor itu benar? kau menyukai Sana? si anak nakal itu? " tanya Momo bertubi-tubi dan sedikit meremehkan

" dia tidak nakal " Dahyun tidak menyangkal rumor itu, karena takut rencananya berantakan.

" kau tak menyangkalnya? berarti benar. wah! Kim kau menolak ku hanya karena yeoja nakal itu? " ujar Momo tak percaya faktanya

" sebelum kau menyesal, aku akan membuka matamu agar kau tau ia tidak pantas untukmu " lanjutnya

" lalu siapa yang pantas untukku? "

" hanya aku " ujar Momo sangat percaya diri

" seseorang yang baik takkan menganggap dirinya baik dan tidak akan menganggap orang lain lebih buruk darinya " ucapan itu membuat Momo membatu dan kesempatan itu Dahyun gunakan untuk pergi darinya.

tak lama Momo pun sadar telah ditinggal oleh Dahyun " aku akan tetap mengejar mu sampai kapan pun Kim, kau harus menjadi milikku " ujar Momo yang sepertinya semakin menyukai pria berkulit putih itu.

.

Dahyun berjalan ke arah taman, entah kakinya melangkah kearah taman, mungkin karena dekat dari kelasnya (?).

setelah sampai di taman. Dahyun melihat Sana yang terlihat sedang berbincang dengan seorang namja. mungkin dia pacarnya, pikirnya. ia juga tak mengambil pusing dan segera duduk di bangku taman.

.

sementara itu.

" tidak, aku tidak mau Mark, minggir "

" wae? apa kau sedang menjaga hati orang? "

" Ani, aku hanya tak ingin saja, cepat minggir "

sana segera berlalu pergi dari hadapan Mark, tetapi sialnya tangan Sana segera di cengkram sehingga membuatnya mengiris kesakitan.

melihat itupun Dahyun yang sedang bersantai di bangku terduduk tegap. pasalnya Dahyun paling tidak bisa melihat seorang yeoja disakiti apalagi dengan seorang namja.

" dia kenapa eoh?! kenapa sekasar itu, apalagi dengan seorang yeoja " gumam Dahyun yang sedikit terusik dengan pertengkaran sepasang kekasih itu.

.

" Mark lepaskan! ini menyakitkan "

" tidak akan sebelum kau menjelaskan kepadaku kenapa kau menolak ajakanku "

" sudah ku bilang aku tidak bisa, lepaskan sekarang! " geram Sana menahan perih pada pergelangan tangannya.

" bohong! " ucap Mark semakin mengeratkan cengkramannya di tangan Sana yang semakin membuat Sana kesakitan.

" akan ku pastikan kau akan dikeluarkan dari sini " ancam Sana yang dibalas senyum smirk di bibirnya.

" silahkan Noona, aku akan menunggunya " jawab Mark yang masih dengan senyum smirk dibibirnya.

" kau tahu, aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku " ujar Sana melembut

" baiklah mungkin aku akan menerima ajakanmu untuk dinner malam ini, karna mungkin besok kita tidak akan pernah bertemu lagi " lanjut Sana dengan lembut serta tersenyum penuh arti.

alhasil itu membuat Mark membatu dan sedikit meregangkan cengkramannya sehingga Sana menggambil kesempatan melepaskan tautan tangannya dengan Mark.

" minggirlah, kau membuang waktuku "

melihat itupun tanpa disadari senyum tercipta dibibir kecil Dahyun. entah karena ia merasa senang yeoja itu berhasil membuat namja itu membatu, atau karena ia terkagum bagaimana yeoja itu mengahadapi masalahnya dengan tenang.

hanya Dahyun dan Tuhan yang mengetahuinya.

.

11.24 kst.

seharusnya jam segini Dahyun sudah masuk kelas untuk mengikuti pelajaran berikutnya. tetapi ia keluar karena mendadak ingin ke toilet, untuk memenuhi hajatnya

saat sedang berjalan menuju kelas, tak sengaja Dahyun melihat seorang yeoja yang tadi ia lihat di taman

" apakah dia sedang menangis? mengapa disitu sendirian? " Dahyun bertanya-tanya pada diri sendiri dan akhirnya putar arah ke arah sebelumnya.

.

" kenapa sakit ini tidak hilang juga, sepertinya tadi Mark mencengkram dengan kuat " " aww"

" takkan hilang jika tak diobati "

" kamchagiya! " kaget Sana yang ia tahu hanya sendiri daritadi. " yak! kenapa mengagetkankan ku " protes Sana pada seorang namja didepannya.

" diamlah, sini ku obati lukamu " ucap Dahyun yang membawa obat P3K, yang ternyata Dahyun berbalik untuk mengambil perlengkapan obat di UKS.

" tak usah, sini aku bisa sendiri " angkuh Sana yang sedikit membuat Dahyun geram.

" sudah ku bilang diam. obat ini milikku jadi harus aku yang mengobatinya " ucap Dahyun mencoba tetap tenang.

tentu saja ia lakukan ini karena kasihan tak ada hal lain
jadi jangan mikir aneh-aneh ya wkwk.

" terimakasih"

" tidak ada yang gratis di dunia ini, saat aku terluka suatu hari nanti maka kau yang harus mengobatinya " ucap Dahyun yang segera pergi dari tempat tersebut.

" cih "
Sana pun menyungging senyumnya saat melihat namja kaku itu berlalu dari hadapannya.














.
.
.
.
ciee treasure eh tsundere

ada yang udah mulai perhatian nihh kiwww

VOTE✨
KOMEN....
APALAGI SI MASA SURUH SUBREKK
BOLEH DEHH FOLLOW AJA JANGAN DI SUBSCRIBE

Bad Girl (SAIDA) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang