Bagian 7

594 66 14
                                    

***

Hampir setengah jam Kuroo dan Bokuto menunggu, setelahnya dokter pun keluar.

"Bagaimana dok? Teman kita?"

"Apa kalian bagian dari keluarga pasien?"

"Bu-"

"Kami teman dekatnya!" Hampir saja Bokuto menjawab bukan.

"Teman dekat yah.. bisa ikut ke ruangan saya dulu?"

"Baik, dok"

***

Perlahan Oikawa membuka matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk. Ia dapat merasakan dihidungnya terdapat selang oksigen.

"Yo! Kau bangun juga akhirnya" Oikawa menoleh ke asal suara dan membalas dengan senyuman.

Oikawa kembali mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Dia ingat, setelah mendengar sirena ambulans ia benar-benar kehilangan kesadaran. ia yakin petugas medis akan bergerak cepat.

"Berapa lama aku tak sadar?"

"Satu tahun" Bokuto yang jawab.

"Hah?!"

Plakk

"Tidak benar, tahunnya ganti jadi jam"

"Berarti-"

"Kau terlelap hampir satu jam"

"Ak-"

"Dan kami sudah mengetahui semuanya"

"Tolong jangan memotong perkataan ku, Kuroo"

"Pneumonia datang merusak tubuhmu" ucapan Bokuto membuat Oikawa terkejut.

"Kalian... mengetahuinya?"

"Dokter yang mengatakannya pada kami"

Beberapa menit terlewati. Hening. Mereka bertiga larut dalam pemikiran masing-masing.

"Setelah ini tim mu akan bertanding dengan Shiratorizawa, kau masih mau bermain?"

"Tentu saja, aku ingin mengalahkan ushijima"

"Dengan kondisimu ini?"

"Aku tidak peduli, selagi obatnya sudah ku minum"

"Hah? Terus kenapa kau bisa lupa meminum obat mu? Kata dokter kau lupa meminum obat makanya penyakitmu kambuh tiba-tiba"

"Yah itu kan manusiawi, lupa gitu kan"

"Penyakit ini berbahaya, jangan main-main Oikawa"

"Kau pikir aku tidak ada niatan untuk sembuh? Aku ingin sembuh. Sejak mengetahui penyakitku ini, aku selalu saja dibuat lelah! Bahkan obat yang aku-"

"Tenanglah! Kau baru sadar, maaf membuat mu emosi"

"Yah" Kembali hening beberapa saat, "Tolong jangan bilang ke siapapun soal penyakit ku ini"

"Kami tidak akan mengatakannya pada siapapun"

"Siapa saja yang mengetahuinya?" Bokuto mulai bersuara. Ia masih syok dengan keadaan temannya, makanya daritadi ga banyak bicara.

HAPPY THERE, TOORU [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang