Bagian 4

641 68 49
                                    

***

"Hoaammm.. wangi masakanmu membuatku terbangun Rui-nee" Pagi ini, bunda Oikawa tengah memasak di dapur karena ia sudah tau kalau anaknya sudah pulang.

"Padahal kau tidur cepat, kenapa paling lambat bangun?! Ditambah kau tidak membangunkan ku ketika Tooru sudah pulang, malah kau tertidur juga" kesal bunda Oikawa ke Paman Ken.

"He? Tooru-chan sudah pulang?"

"Ha he ha he! Sana bangunin Tooru, panggil untuk makan dulu"

"Siap! Huow pasti Tooru-chan membawa banyak oleh-oleh dari Tokyo" Paman Ken langsung lari menuju kamar Oikawa.

Oikawa POV

Semalam aku tertidur mungkin sekitar jam setengah empat. Tapi, sekitar satu jam kemudian aku terbangun.

Sempat batuk, lama-kelamaan makin kuat. Terpaksa aku bangun dan menuju ke WC. Ya, rasanya sangat mual.

Lagi-lagi aku memuntahkan seluruh makanan yang telah ku telan. Aku kebanyakan makan daging, jadi gitu:(

Batuk kembali menyerang ku dan apa kali ini yang keluar?

Kenapa harus darah?

Aku tidak apa-apa kan?

Di akhir aku dibuat lemas, segera aku berbaring dikasur. Tidak lupa aku menyalakan AC bersuhu standar. Rasanya sangat panas. Makanya aku menyalakannya.

Dan sekarang, tubuhku rasanya mati rasa. Tubuhku menggigil. Nafasku begitu pendek rasanya.

Aku tidak tahan dengan keadaan ini, "Bunda...bunda...bunda.."

Brakkk...

"TOORU-CHAN!!" Ah suara itu, pasti Paman Ken.

"Hey, apa kau sudah ban-"

"Pa-paman..."

Dia bakal panik melihat keadaan ku. Segera aku minta ke Paman untuk membunuh AC terlebih dahulu. Rasanya aku berada di kutub Utara.

"Shh...panas sekali! Tunggu Paman panggilin bunda kamu"

Author POV

Setelah mengetahui bahwa anaknya sedang demam tinggi, bundanya segera bertindak melakukan pertolongan pertama.

"Kenapa bisa demam? Biasanya enggak kan?" Tanya bunda yang sedang mengompres anaknya.

Oikawa menggeleng lemah, "nggak...tau..b-bunda"

Ceklek..

Paman Ken datang dengan nampan berisi bubur hangat dan segelas air+obat.

"Waktunya sarapan, Tooru-chan!" Tooru mengalihkan pandangannya ke arah Pamannya lalu tersenyum.

Oikawa beralih menatap bundanya, "Bunda, selama Tooru pergi, papah ga Dateng kan? Ga ganggu bunda kan?"

Bunda tersenyum, "Aman kok, apalagi ada Ken di sini"

"Makasih, Paman Ken dan..buka koperku, disana ada kantung hitam, itu hadiah Paman"

"Woahh kau serius membawakan hadiah?!"

"Iya"

"Tooru duduk dulu, makan bubur ini"

Tooru berusaha bangun dibantu oleh bundanya.

Paman Ken? Dia sibuk mengutak-atik hadiah dari keponakan kesayangannya.

HAPPY THERE, TOORU [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang