***
10 tahun kemudian..
"Bunda lama sekali! Humph!" Seorang anak laki-laki yang baru masuk 1 tahun, berseru kesal ke arah bundanya yang baru keluar dari kamar.
Ia dan papanya menunggu bundanya bersiap-siap.
"Benarkan, Azumi! Bunda mu kelamaan dandan" bisik seorang pria dewasa ke anaknya itu, Iwaizumi Azumi.
"Hey! Kalian membicarakan ku?!"
"Tidak! Papa duluan, bunda!" Tunjuk Azumi ke arah Iwaizumi.
"Ck! Gada jatah malam ini!"
"Hanya bercanda, sayang"
"Bodo akh! Azumi ayo"
"Siapa yang nyetir, Bunda?"
"Hahhh..Hajime ayo cepat jalan ih!"
"Ga marah lagi kan?"
"Iya!"
"Beneran?"
"Iya"
Cupp..
"Terimakasih, Seina sayang" Iwaizumi langsung lari keluar.
"Hajime!!"
***
"Kau membawa bola voli mu?" Tanya Hajime ke anaknya yang memeluk bola voli.
"Tentu saja! Aku ingin memberitahu Paman Tooru bahwa aku bisa bermain voli"
"Jangan lupa sapa nenekmu nanti" seru Seina.
"Iya bunda"
Setelah menerima permintaan terakhir Oikawa, Hajime dan Seina langsung mengadakan tunangan.
Sengaja mereka lakukan agar tidak ada masalah ketika hari H nya tiba.
Hari ini, mereka akan berkunjung ke makam Tooru dan juga Bunda Rui.
Ini pertama kali bagi Azumi. Sebelumnya ia hanya sering diceritakan oleh Seina, tak jarang Hajime ikut bercerita juga.
***
"Yo! Adik ipar!" Iwaizumi tersenyum melihat makam temannya- /ralat, adik iparnya itu masih bersih.
"Azumi ingin melihat Paman Tooru" keduanya menoleh ke arah Azumi.
"Azumi berdoa yah, minta sama tuhan biar Paman Tooru masuk ke mimpi Azumi" Azumi mengangguk antusias.
"Bagaimana kabarmu? Kau bahagia? Kau sudah tidak menderita lagi kan?" Iwaizumi menggigit bibir bawahnya. Tiap berkunjung, ia pasti selalu nostalgia ke masa SMA nya dengan Oikawa.
Seina mengusap punggung suaminya, Iwaizumi bawaannya pengen nangis kalo datang ke sini.
"Yahho! Azumi-chan"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY THERE, TOORU [END]✓
Teen FictionBaca dari Prolog. Urutannya ke hambur. "Uwohh, aku akan segera menuju ke pertandingan nasional, Iwa-chan!" "Jangan sampai aku menciduk mu latihan sampai larut, bakal ku hilangkan kepala mu itu" "Kejamnya~" ----- "Sampai kapan kau mau tidur? Sedikit...