Bagian 6

580 69 5
                                    

***

"Tooru Pulang" malam sekitar pukul 8 lewat, Tooru baru selesai dari latihan mereka. Besok tibalah mereka akan melawan Karasuno.

Tidak ada yang menyahut, ia tau itu. Diperjalanan pulang tadi, Paman Ken mengabarinya bahwa ia dan bundanya sedang pergi ke acara pesta kerabat.

"Hahh kenapa rasanya sangat lelah?! Biasanya aku akan latihan sampai jam 9!" Keluh Oikawa pada dirinya, "Ah iya, sudah waktunya aku meminum obat"

Awal pertama kali ketika ia meminum obat tersebut, ia sempat merasa mual. Ya gimana, udah besar mana pahit pula. Belum lagi ada 3 pil yang harus ia minum.

Rasanya ingin Oikawa buang saja obat pahit itu tapi takut penyakitnya makin parah.

Setelah meminum obatnya, tadinya mau tidur tapi ia ingat akan menonton pertandingan Karasuno melawan Johzenji tadi.

Satu jam berlalu ia habiskan dengan menonton. Meski terus mengulang, ia tidak bosan. Semua gerakan dari tim Karasuno terus ia perhatikan. Lebih merhatiin ke serangan cepat dari Kageyama dan Hinata.

Ting tong..

"Siapa yang datang? Bunda dan Paman Ken pasti langsung masuk"

Ting tong..

Ting tong..

"Cih, tidak sabaran!" Oikawa beranjak dari tempatnya, lalu menuju ke depan.

Ceklek..

Baru ingin bertanya siapa yang datang, Tooru malah dibuat terkejut oleh sosok yang datang tersebut.

"Tooru!"

Grepp

Dengan cepat, sosok gadis bersurai coklat panjang itu memeluk Tooru, "Sei-nee kangen banget sama kamu"

"Lepas"

Sosok gadis yang diketahui bernama Oikawa Seina, kakak sulung Tooru mendongak, "Tooru? K-kau masih marah?"

"Tidak. Tooru hanya kecewa" dengan pelan, Tooru memundurkan tubuhnya agar tidak dipeluk oleh kakaknya, "Pergi dari sini" suaranya terdengar bergetar.

Tooru bergerak perlahan ingin menutup pintu, tapi dengan gercep Seina tahan dan melangkah masuk ke dalam, "Tooru, Sei-nee udah ga ngikutin bisnis papah lagi! Bahkan-"

"AKU GA BUTUH PENJELASAN SEI-NEE!" Teriak Tooru, bahkan ia sudah mengeluarkan air matanya.

"Tooru, ma-maafin Sei-nee"

"Keluar!"

"Biarkan aku ketemu sama bunda"

"Tidak!....hiks..Sei-nee tidak usah menemui bunda! Pergi!!"

"Tooru, aku mohon"

"Sei-nee udah bikin Tooru sama bunda kecewa! Mengingat kejadian itu saja bikin Tooru sakit hati!! Pergi!!" Wajah Tooru sudah benar-benar terbanjiri  oleh air matanya. Seina mendekati Tooru, Tooru malah semakin mundur, "Jangan dekati Tooru! Tooru sangat benci Sei-nee!"

"Izinkan Sei-nee memelukmu, Sei-nee sangat merindukan kalian berdua, kumohon Tooru jangan jauhi Sei-nee"

"TOORU BILANG PERGI!!"

Grepp..

"Maafkan Sei-nee, Tooru"

Tooru terus memberontak dalam pelukan Seina,"PERGII!!"

HAPPY THERE, TOORU [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang