Bagian 12

567 62 16
                                    

***

Play the song above;)

Seminggu terlewati. Panitia memutuskan pertandingan akan lanjut tepat pada tanggal 20 Juli. Kabar tersebut sudah sampai kepada seluruh pemain voli.

Kondisi Oikawa sangat tidak memberi harapan. Ia kehilangan nafsu makan, tak jarang ia kesulitan untuk bernafas. Tubuhnya juga kian mengurus. Ia tak seatletis dulu lagi.

Disaat kondisinya yang seperti itu, kemarin ia dikabarkan bahwa Bundanya meninggal karena tabrak lari.

Diketahui bundanya ingin menyeberang, tapi dari arah lain ada truk oleng dan terjadilah insiden tabrak lari tersebut.

Mendengar kabar tersebut, kondisi Oikawa tiba-tiba drop. Bersyukur ia tidak dinyatakan koma.

Tepat hari ini, Bunda Rui akan dimakamkan.

Ceklekk..

Seina perlahan masuk ke dalam ruangan adiknya. Dapat ia lihat, Tooru yang sedang duduk diatas ranjangnya dan menghadap ke arah jendela.

Dilihat dari jauh pun, Tooru benar-benar kurus.

"Tooru"

"Sei-nee" sedikit serak, Tooru masih menatap ke arah luar jendela, lebih tepatnya menatap langit sore.

"Iya?"

"Inget ga? Waktu kecil Sei-nee suka marahin Tooru gara-gara suka pergi tanpa izin"

Seina mengingatnya, kejadian tersebut benar-benar nostalgic sekali jika diingat kembali, "Aku mengingatnya"

"Terus dulu Tooru ngeyel banget yah, ga izin mulu sama Sei-nee. Akhirnya, malah Sei-nee yang dimarahin sama Papa gara-gara Tooru pulangnya pasti ada yang luka"

"Yah, Sei-nee ingat itu"

"Tooru udah besar, izin pun ga terlalu diperlukan yah? Karena emang udah bisa jaga diri sendiri, tapi.."

"Tapi?" Posisi mereka masih tetap. Seina berada tak jauh dari ranjang Tooru.

"Tooru boleh minta izin ga?"

"U-untuk?" Perasaan Seina sangat cemas, ia takut mendengar perkataan adiknya selanjutnya.

"Tooru izin mo pergi, boleh ga?"

Seina menggigit bibir bawahnya, "K-kau mau kemana?"

Tooru menoleh ke arah Seina, "Nyusul bunda, boleh ga?"

Degg..

"Ja-jangan berkata seperti itu, kami semua masih disini" Seina dibuat berkaca-kaca oleh perkataan Tooru, ia menahannya agar tidak menangis didepan adiknya sendiri.

"Tapi Bunda sendirian disana"

"Sebentar lagi Bunda akan dikubur, kau-"

"Aku disini saja, aku tidak akan ikut"

"Kenapa?"

"Secepatnya aku akan menyusul bunda, tempati makam ku disamping bunda nanti"

HAPPY THERE, TOORU [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang