27.

2K 172 8
                                    


.

.

.

.

Tiba hari dimana Alena sudah sangat siap dan yakin dengan keputusannya untuk menemui Kamila tanpa sepengetahuan Papanya .sepanjang jalan menyetir mobil jantung Alena berdegub tak beraturan dia berharap jika Kamila dan Ami masih sama seperti dulu rindu yang begitu besar itu akan segera terobati memikirkannya saja cukup membuat Alena bahagia apalagi jika harus kembali menatap Kamila langsung .
Untuk pertama kalinya lagi Alena menginjakan kaki di desa itu sudah banyak perubahan yang terjadi bahkan ia melihat kini perkebunan milik Eyang yang dulu di jual  sudah dipenuhi rumah rumah warga ,
Rumah yang dulu penuh kenangan sudah tidak terlihat lagi berganti menjadi bangunan bangunan ruko milik orang lain.
Alena sempat kesulitan mencari letak rumah Kamila karna sudah banyak rumah baru dan jalan baru setelah beberapa kali bertanya kepada warga setempat,Alena berhasil menemukan rumah Kamila
Pandanganya semakin jelas menerawang ,terlihat jelas sebuah rumah yang di penuhi dedaunan dengan atap yang sudah usang dan halaman yang di penuhi rerumputan yang menjalar ada tanda tanya besar yang saat ini Alena pikirkan .tentang apa yang terjadi kemana pujaan hatinya bahkan ia masih ingat dulu disaat ia sering mengunjungi rumah itu bermain bersama Ami dan mengbrol mesra dengan kamila

" maaf neng lagi nyari siapa ya" tanya seorang ibu ibu yang sedari tadi memperhatikan Alena menatap rumah kosong itu .


" bu apa ibu tau kemana pemilik rumah ini"ujar Alena sambil menunjuk rumah usang itu


" wah neng ini rumah sudah lama kosong ,saya denger pemilik rumah ini sudah pindah setelah kedua orang tuanya meninggal" jawab Ibu tadi Alena langsung menebak jika Ambu dan abah sudah meninggal



" inalillahi ,,bu apa ibu tau kemana mereka pergi" tanya Alena berharap ada setitik harapan


" wah saya kurang tau neng denger denger dia dibawa suaminya ke kota"
Mendengar itu seketika tubuh Alena terasa lemas hatinya seakan tertikam benda tajam yang begitu menyakitkan penantian yang selama ini di nanti harus berakhir seperti ini rasa rindu yang menggebu sekita berubah pilu.ada rasa penyesalan dalam diri Alena saat ia pergi meninggalkan kamila waktu itu .tidak menyangkaa saat ini dia harus kembali dengan tangan kosong tanpa kehadiran Kamila disampingnya

" Neng,neng ga apa apa" tanya ibu itu khawatir melihat Alena seketika melamun


" em engga makasih bu infonya "


" sama -sama neng" jawab ibu tersebut kemudian Alena segera kembali ke mobil yang ia parkir di tanah lapang
Menundukan kepalanya diatas stir mobil perasaan nya kini berkecambuk tak beraturan hal yang dia takut kan Akhirnya terjadi lagi lagi ia harus menelan kenyataan pahit dan menganggap jika dirinya tidak berhak buat bahagia.
"Kamila beberapa tahun aku tidak menerima orang baru demi kamu.dan ini kenyataan yang aku terima sekarang" racau Alena dalam hatinya.

Dengan kecepatan Maximal Alena melajukan mobil nya membawa rasa sedih yang baru saja ia dapatkan .
....

1bulan berlalu Alena menajalani hari hari seperti biasa dengan perasaan yang kosong   murung gelisah bahkan banyak melamun.

" Al gimana lo udah ketemu belum sama Kamila " tanya Olin  yang saat ini mereka sedang berada di Restoran Milik Alena



" Gw ga mau inget-inget nama itu lagi Lin gw udah bertekad buat lupain dia " jawab Alena lesu


" kenapa Al apa yang terjadi" tanya Lintang


" dia udah nikah ,bahkan gw gatau dimana dia sekarang"


ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang