Ch 1

14K 1.1K 22
                                    

Lia ingat, ia tertidur sewaktu menemani Desi mengerjakan tugas di perpustakaan. Karena bosan ia membaca sebuah novel yang ia pilih secara acak di rak buku di dekatnya. Tapi, bukannya terhanyut dalam bacaan yang menarik, Lia justru merasa dinina bobokan saat matanya terus dipaksa membaca deretan kata berjajar dalam tiap lembarnya.

Pasrah karena tidak kuat lagi menahan kantuk, Lia memilih merebahkan kepalanya di meja dengan buku itu ia jadikan bantalan.

Mungkin sekitar lima belas menit atau dua puluh menit. Lia tidak tahu pasti selama apa ia tertidur. Hanya saja, kini saat ia sudah terjaga..

Kenapa ia jadi berada di ruang kelas?

Dan, semua murid di sekitarnya mengenakan seragam SMA. Lia termenung, lalu tanpa sengaja pandangannya pun mematut pakaian yang ia kenakan sendiri.

Ia memakai pakaian yang sama dengan mereka.

Lia menggaruk belakang kepalanya, merasa heran. Ini aneh, apa mungkin ia terbangun di mimpi yang lain setelah selesai dengan mimpi season pertama.

Perlu diingatkan kembali. Saat Lia tertidur di perpustakaan, ia bermimpi mengejar seekor kuda. Lalu saat terbangun, seharusnya ia bangun di perpustakaan. Tapi, ini bukan. Justru keadaan ini amat asing sampai rasanya Lia merasa ia sedang berada di mimpinya yang lain.

"Kayaknya gue kebanyakan tidur deh," gumam dia.

Tidak mau pusing memikirkannya. Lia kembali menelungsupkan kepala di lipatan tangan.

Tidak begitu peduli. Jika ini mimpi, ia akan menjalaninya walau terasa janggal. Karena semua yang ada di sekitarnya terlalu nyata terasa.

****

"Adel, gimana keadaan lo?"

"Hah?!" Lia mendongak, menemukan dua cewek berdiri di depan bangkunya dengan ekspresi khawatir.

Lia termenung, tidak mengenal siapa mereka.

"Sorry tadi kita gak nemenin lo. Pak Iwan sama sekali gak ngasih kita celah buat bolos." cewek yang lainnya ikut bicara.

Lia menatap mereka bergantian. Sepertinya dua cewek itu merupakan temannya. Tapi Lia tidak ingat.

Lia melirik nametag di bagian seragam mereka.

Cewek berambut panjang bernama Destriani. Sedangkan yang memiliki rambut sebahu bernama Novita.

Lia tersenyum kecil, terasa sulit. Hingga yang terbentuk hanya seulus senyum kaku. Lia sulit tersenyum pada orang yang tidak begitu dekat dengannya.

"Gak papa."

"Eh, tadi gue liat Evan sama Safa" Tiba-tiba raut wajah khawatir mereka berubah seketika. Lia langsung speechless.

Wajah khas yang amat Lia kenali ketika para cewek bergosip. Wajah sok tahu, sok meyakinkan, dan hobi julidin orang. Lia paling benci orang seperti mereka ini.

Dari pada mendengar orang menggibah, Lia lebih suka duduk sendiri sambil memasang earphone di telinganya.

Tentu saja, ia pun sering menjadi bagian dari bahan gibahan itu. Dan ia tidak peduli selagi orang itu tidak mengusiknya.

"Lo harus ngambil tindakan dong, Del!"

"Tindakan apa? " balas Lia tidak paham.

"Ya masa lo diem aja liat Evan sama Safa makin deket?" ucap Novita.

Lia semakin tidak mengerti, "Emang Evan siapa sih? Dia cowok gue?"

Novi Dan Destri saling melempar pandangan. Merasa pertanyaan Lia terdengar begitu aneh.

"Lo gak usah pura-pura lupa deh, Del. Sumpah gak lucu!" ketus Destri.

"Gue nanya. Lo tinggal jawab!" sungut Lia.

Novi mendengus. "Evan bukan pacar lo. Setidaknya belum. Tapi lo udah berjuang dapetin dia dari SMP. Dah, sekarang lo inget?!"

Cewek itu terlihat jengkel. Ia melotot geram pada Lia. Ia sungguh tidak menyukai aksi drama yang dilakukan temannya itu kali ini.

"Tunggu! Tunggu!" Lia mengintrupsi. Meminta waktu sebentar untuk ia mencerna semua yang terjadi.

Ia bangun di tubuh cewek yang namanya mirip dengannya. Lalu, .. dua cewek yang mengaku sebagai temannya itu .. Destriani dan Novita.

Dan, kemudian,

Evan dan Safa.

Kenapa mereka terdengar tidak asing? Lia berusaha keras mengingat di mana ia pernah mendengar nama-nama itu.

Beberapa detik berlalu. Hingga Destri dan Novi saling melempar pandangan bingung.

Mata Lia terbuka lebar.

Ia menggebrak meja hingga membuat seisi kelas terlonjak.

Bangsat! Gue masuk dalam novel !

Dan hebatnya lagi, Lia yang jadi antagonisnya.

Hahahaha!

Ini berkah apa musibah ya tuhan?!

____________________

____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Trapped In The Book StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang