31. Lupain

107 18 2
                                    

Haris yang udah beres pake baju langsung membuka pintu kamar mandi nya dan nyusul Karin yang katanya mau pulang.

Dengan terburu-buru Haris lari menuruni tangga "Rin Rin karinn" teriak Haris

Untung aja Karin baru nyampe pintu depan, "K-kenapa?" Tanya Karin jadi balik panik

"Gue anter balik nya" ujar Haris yang berdiri jauh dari Karin

Karin mengerjap dan dengan cepat menggeleng, dia masih malu. Gimana bisa sekarang malah mau balik bareng???

"G-gapapa, lo udah jauh-jauh kesini kan? Ja-jadi biar gue anter balik nya, lo tunggu dulu gue ambil kunci mobil" ujar Haris berbalik

Karin melotot lalu membalikkan tubuh nya dengan cepat menahan Haris, "Motor, pake motor. K-kalau mau nganter balik gue pake motor" ucap Karin cepat

Haris melotot paham maksud Karin, "I-iya maksud gue, kunci mobi- eh motor. Iya kunci motor, tunggu bentar" ujar Haris meralat ucapan nya

Mbak Ika yang ada di tengah-tengah mereka berdua jadi mengkerut kan kening nya bingung, ini 2 anak muda pada kenapa? Mana muka nya pada merah lagi.

Karin menunduk malu "G-gue tunggu di luar" ujar Karin lalu membuka pintu rumah Haris dan berjalan keluar









Haris memberikan helm kepada Karin, Karin menerima helm itu lalu membalikkan badan nya gak mau liat Haris.

Walau muka Haris hampir ketutup sama helm fullface nya tapi tetep aja mata mereka saling ketemu. Lalu setelah selesai pake helm nya Karin langsung naik ke motor besar Haris.

"U-udah?" Tanya Haris gugup

Yang biasa nya Karin langsung meluk Haris kini dia malah pegangan ke motor nya "U-uudah" jawab Karin lebih gugup

Selama Karin kenal Haris, dia gak pernah mandang Haris itu benar-benar cowok. Di mata nya Haris itu cuma orang nyebelin dan so kegantengan, apalagi tingkah Haris yang suka gosip dan julit bareng Mika dan Lia.

"M-mau makan gak?" Tanya Haris

Karin melirik ke jam tangan nya, udah masuk jam makan siang sih dia juga laper. "Boleh, gue mau ketoprak nanti makan di panti aja jadi gak usah di meja makan. Nanti kita lesehan" ujar Karin

"O-okay" jawab Haris







Baik Haris dan Karin mereka malah bengong, Nao yang ada di tengah-tengah mereka berdua pun jadi bingung "Kak ayis sama kak ayin kenapa? Kok malah diem aja gak makan?" Tanya Nao melirik Karin dan Haris bergantian

Ada anak panti lain juga, sontak Karin dan Haris kompak gelengin kepala nya. "G-gimana ketoprak nya?" Tanya Karin biar gak canggung

"E-enak, rasa kacang" ceplos Haris asal

Yara muncul di atas lalu turun ke bawah "Ndaaa, punya pisang gak? Yera mau bikin smoothies buat tugas, kalau gak ada aku mau ke supermarket sama temen buat beli" teriak Yara yang sudah turun hendak menghampiri bunda yang lagi di dapur

Haris dan Karin jadi menegang, 'pisang' pikir mereka berdua lalu saling lirik.

Rehan yang memang memerhatikan tingkah kedua kakak nya pun jadi makin bingung "Kak ayis sama kak ayin muka nya merahhh" ujar Rehan kencang

Karin dan Haris langsung buang muka, "Otak gue kenapa sih?" Pikir Karin

Tak lama muncul Rava membawa pisang yang sudah di kupas berjalan melewati mereka berdua.

"Sinting" pekik Haris

Nao menatap Haris kaget"Apanya kak?" Tanya Nao

Haris melirik panik ke nao sambil geleng-geleng "Hah? Bukan apa-apa kok, ini otak kakak yang lagi konslet" ujar Haris tertawa canggung

Friendzone |Hyunjin X Karina|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang