4. Panti Asuhan

237 48 1
                                    

Haris menghentikan mobil nya sambil celingukan, "Ini bener alamat nya di sini mik?" Tanya Haris

Mika yang di tanyai pun ikut bingung, dia kembali ngecek ponsel nya takut salah baca.

"Bener kok, Karin kirim alamat nya ini. Di maps juga udah sesuai" ujar mika menunjukan ponsel nya ke Haris

Haris menatap bingung ponsel mika, alamat nya bener kok. Haris juga yakin mika bisa baca maps "Tapi kok panti asuhan" ujar Haris menatap lurus bangunan di depan

Kaca mobil Haris di ketuk menampakan Karin yang udah rapih, "Ayo turun, nanti gue jelasin" ujar nya

Mereka berdua pun turun dan ngikutin Karin masuk ke dalam panti. "Bunda" panggil Karin ke wanita paruh baya yang tengah sibuk di dapur

"Bunda kenalin temen Karin, ini mika nah itu kembaran nya Haris" ujar Karin memperkenalkan mika dan Haris

Haris dan mika pun langsung salim, "Mika Tante" ujar mika

"Panggil bunda aja nak" ujar bunda tersenyum ramah menyambut Haris dan mika

Haris maju lalu salim juga "Haris bunda" ujar Haris

Bunda nganggukin kepala nya sambil ngelus punggung Haris "Kak kamu ajak ke taman belakang aja sekalian bikinin minuman ya" ujar bunda

Mika mengerjap pelan "Eh gak usah bunda, gak usah repot-repot" ujar mika

Bunda tersenyum lembut, "Gak ngerepotin kok nak, kan kalian tamu udah sewajarnya" jawab bunda

Karin menarik tangan mika pelan "Ayo ikut gue" ujar Karin berjalan menuju taman belakang panti












"Tunggu sini ya, gue ambilin minuman dulu" ujar Karin lalu kembali pergi menuju dapur

Tak lama Karin datang lagi sambil bawa minuman dan cemilan. Karin pun ikut duduk di samping mika, sedangkan mika dan Haris menatap Karin minta penjelasan.

Karin melirik ke taman panti yang penuh dengan canda tawa anak-anak "Heheh kaget ya? Ya ini rumah gue, gue emang dari panti asuhan. Yang tadi itu bunda gue" ujar Karin tersenyum lembut

Mika sama Haris saling tatap terkejut "Lo anak bunda?" Tanya mika

Karin menggeleng cepat, "Nggak nggak, gue juga anak panti. Gue anak pertama yang ada di panti ini, dulu panti ini lumayan banyak anak nya. Tapi ada yang di adopsi, gue juga dulu pernah mau di adopsi tapi gue milih diem di sini" ujar Karin

"Kenapa?" Tanya Haris lalu mengambil minuman yang ada di depan nya

Karin menatap lurus taman yang luas ini, "Gue gak mau ninggalin bunda, gue ada di sini pas umur 1 tahun. Dari panti ini masih cuma ada gue, gue tau banget perjuangan bunda. Makanya gue mau terus bareng bunda sampe gue sukses nanti pun ya ini rumah gue" ujar Karin

Haris dan mika kembali terdiam menatap Karin lirih, "Jangan natap gue kaya gitu, gue seneng kok disini. Kalau kalian tanya kenapa gue bisa masuk ke sekolah itu tuh karena beasiswa. Bukan beasiswa sih tapi orang yang sering donasi ke panti biayain gue buat SMA di sana biar bareng sama anak nya terus" ujar Karin

"Kenapa lo gak pernah bilang? Kalau bilang kan gue sama Haris bisa beli mainan buat adek-adek lo, gue sama haris suka banget anak kecil" ujar mika menggebu-gebu

Haris mendelik lalu mendorong pelan mika "Eh tapi gue gak pernah akrab sama bocil" ujar haris

Mika membalas perbuatan kembaran nya itu "Tapi kan sekali nya lo akrab, bocah nya bakal nempel banget" jawab mika

Haris menghela nafas pelan sambil terus ngunyah kue yang di bawa Karin tadi "Tetep aja susah akrab nya" balas Haris tak mau kalah

Karin membalikan tubuhnya menatap ke arah Haris dan mika yang sekarang malah debat. Karin senyum senang karena dia pikir reaksi mika dan Haris bakal sama kaya yang lain nya.

Friendzone |Hyunjin X Karina|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang