2

1K 87 2
                                    

Renjun memasuki perusahaan kekasihnya itu dan menyapa para karyawan yang juga membungkuk padanya pasalnya semua karyawan disana tau kalau renjun adalah kekasih dari atasan mereka sendiri. Saat akan memasuki lift, renjun berpapasan dengan Kun yang merupakan asisten jaemin.

"Kun ge?"

"Ah renjun. Ingin bertemu dengan Presdir Na?" Ucap Kun.

"Hmm."

"Sudah ada janji atau gimana?"

"Sudah. Tenang saja." Ucap renjun lalu mereka berdua sampai di lantai paling atas dan berpisah karena Kun ruangannya berada di depan ruangan jaemin. Lalu renjunpun mengetuk pintu ruangan kekasihnya itu.

Tok...tok...tok...

"Masuk!"

Ceklek.

Jaemin sontak saja tersenyum melihat kekasihnya menyembulkan kepalanya terlebih dahulu dengan senyum manisnya.

"Masuklah." Ucap jaemin tersenyum lalu renjunpun masuk dengan membawa paper bag ntah berisi apa.

"Apa aku mengganggu pekerjaan Presdir Na ini?" Ucap renjun tersenyum.

"Tentu saja tidak nyonya Na. Ayo duduk." Ucap jaemin lalu membawa kekasihnya itu duduk di sofa.

"Ini aku membawakan cheese cake dan americano untuk Nana." Ucap renjun senang.

"Lalu untukmu?" Ucap jaemin menatap kekasihnya yang selalu mampu membuatnya melupakan sebentar masalahnya.

"Biasa, stroberi cake dan greentea." Ucap renjun tersenyum lalu membukakan untuk jaemin apa yang dia bawa begitu pula dengan miliknya.

"Apa ada sesuatu yang aku lupakan?" Ucap jaemin bingung karena kekasihnya tiba-tiba seperti ini.

"Apa ada yang Nana sembunyikan dari injunie?" Ucap renjun membalikkan pertanyaan pada kekasihnya sembari menatapnya.

"Itu." Ragu jaemin.

"Nana ingat. Aku ini kekasihmu, Anio aku ini calon istrimu, jadi apapun yang menganggu pikiranmu. Kau harus menceritakan semuanya denganku. Siapa tau aku bisa membantumu." Ucap renjun tersenyum sembari menggenggam tangan jaemin sebelah.

"Ini tentang mommy ku yang ingin menikah lagi dengan kekasihnya." Ucap jaemin. Sedangkan renjun hanya diam mendengarkan kekasihnya menjelaskan semuanya.

"Aku sebenarnya tidak ingin melarangnya injunie. Tapi, aku tidak yakin mommyku akan bahagia dengannya. Aku tidak mau mommy kenapa-napa. Daripada mommy pada akhirnya akan sakit, lebih baik tidak sama sekali injunie." Lanjut jaemin sembari menunduk. Renjun tau kalau jaemin memang tidak sepenuhnya ingin egois terhadap kebahagiaan mommynya tapi dia hanya takut. Renjun juga sudah cukup mendengar dari Haechan bagaimana ayah dari kekasih sahabatnya itu, bahkan pada jeno saja dia tidak bisa bersikap baik. Jadi, renjun mengerti kenapa jaemin tidak mau ibunya kenapa-napa. Karena hanya ibu lah yang jaemin punya satu-satunya saat ini.

Renjun lantas memeluk kekasihnya itu hingga membiarkan jaemin menyembunyikan wajahnya pada ceruk lehernya dan mengelus punggung kekasihnya itu.

"Aku mengerti Nana. Nanti akan aku usahakan untuk berbicara pada mommy tae. Aku janji akan berusaha semampu ku. " Ucap renjun.

"Benarkah?" Ucap jaemin yang tidak jelas karena menyembunyikan wajahnya.

"Hmm. Aku akan melakukannya." Ucap renjun. Dan jaemin hanya mengangguk dan merasa sangat lega. Setidaknya dia memiliki renjun yang akan menjadi rumahnya dan tempat dia berkeluh kesah.




























My Perfect Love (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang