*****
"Krist, oy! Ayo berangkat sekul," teriakan Azril membahana di ruang tamu rumah Kristian. Sudah tidak heran Azril seperti itu, bahkan dia akan membuat ramai kediaman Kristian di pagi hari.
"Iya atuh ih bentar, gua cari kaos kaki dulu!" Kristian ikut teriak menyauti teriakan Azril yang berada di lantai satu.
Beberapa menit berlalu, Azril yang sudah bosan pun kembali teriak. "Oy, Krist, dah belum sih?!" kesal Azril saat Kristian tidak turun-turun.
"Ish, lu bawel banget sih, Zril! Kalem kek." Kristian turun dan meloncati beberapa anak tangga dengan cepat tanpa kesusahan.
"Akhirnya sang pangerang kodok turun juga. Lama banget sih lu, bosen gua nunggunya," cerocos Azril mengomeli kristian yang berada dihadapannya.
"Udah hayuk berangkat aja, jangan banyak ngomel," ajak Kristian tanpa dosa meninggalkan Azril yang masih berdiri di ruang tamu.
Azril menggerutu kesal dan mempercepat langkahnya menyusul Kristian. Tanpa basa-basi lagi Azril melajukan motornya dengan Kristian berada di boncengannya. Saat mereka sampai, gerbang sudah tertutup rapat.
Kristian turun menghampiri satpam yang nongkrong di posnya. "Pak, bukain dong," mohon Kristian sedikit berteriak.
"Aduh, Den, bapak nggak bisa bukain," ucap pak satpam.
"Is si bapak mah kitu, maenya atuh kita 'kan mau belajar ieu téh, malah di ulah abus!" Kristian ngomel-ngomel dengan aksen sundanya saat dengar penolakan pak satpam.
"Ah Aden mah ni, nya atuh sok masuk den," pasrah pak satpam.
Mereka cepat-cepat memasuki lingkungan sekolah dan Azril langsung memakirkan motornya di parkiran yang sudah disediakan sekolah.
Tidak mau diketahui keberadaannya oleh guru BK mereka cepat-cepat memasuki kelas yang sedikit jauh dari parkiran. Keberuntungan sedang memihak mereka, bahkan kelas pun sedang jamkos.
Tiba saatnya istirahat, mereka berdua pergi ke kantin dan diikuti gadis yang sering bersama mereka. " Lu mau pesan apa, Dra?" tanya Azril ke Sandra, gadis yang bersama mereka saat berada di meja kantin.
"Baso sama es jeruk aja, Zril," ucap Sandra diikuti dengan senyum cantiknya.
"Sekalian gua titip nasgor ya, Zril," sautan Kristian mendapatkan decakan meski begitu Azril tetap menurut.
Tidak lama menunggu, Azril kembali dengan nampan di tangannya dan seorang wanita paruh baya mengikuti langkah Azril untuk membantu membawa pesanannya.
"Nih .... makasih ya, Mbok," ucap Azril kemudian berterima kasih kepada wanita paruh baya itu.
Sandra yang melihat baso kesukaannya pun segera mencampurkan saos, kecap dan sambal yang lebih dominan banyak membuat kuah baso itu memerah.
Kristian tanpa sengaja melirik mangkuk baso Sandra yang merah dan dipenuhi biji cabe. "Anjrit, merah banget mana keliatan kuahnya masih panas banget lagi tuh, biji cabenya juga banyak itu, Dra," ucap Kristian syok berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sangkar Mimpi
RandomKekurangan bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Jam berputar mundur berbalik arah. Semua hal termasuk manusia. Kembali perjalanan mundur menuju awal masa, awal penciptaan. Namun, semua itu tidak berlaku, khususnya untuk hidupku. Akankah te...