13

2.5K 228 9
                                    

Akhirnya Jay bisa merebahkan tubuhnya setelah membuatkan makanan untuk Jungwon dan teman-temannya.

Iya, setelah membuat satu porsi pasta, Jungwon memintanya untuk membuatkan beberapa porsi lagi untuk teman-temannya.

Dan jadilah Jay memasak banyak pasta di dapur, yang membuat kepalanya semakin pening. Belum lagi anak-anak SMA itu sangat berisik dan tak berhenti menggodanya.

Cklek

"Kak"

Jay melirik Jungwon sekilas. Kembali menutup matanya.

"Temen-temen kamu udah pulang?"

Jungwon berjalan mendekati Jay yang terbaring. Setelah mengunci pintu kamar Jay dengan pelan.

"Mereka aku usir"

"Jahat kamu"

"Aku emang jahat, Kak"

Jay baru menyadari kalau Jungwon memakai aku-kamu saat ini. Sedikit heran, tapi Jay tak ambil pusing.

Jungwon duduk ditepi ranjang. Menatap Jay yang masih memejamkan matanya.

"Kak, apa rasa cinta Kakak ke aku udah gak ada?" tanya Jungwon pelan.

"Kayanya iya. Akhirnya Kakak berhasil lupain perasaan Kakak ke kamu, kamu juga secepatnya harus lupain perasaan kamu itu Jungwon" bohong Jay.

"Segampang itu ya, Kak?"

"Gatau, semuanya ngalir gitu aja. Bahkan Kakak gak inget kapan terakhir kali rasa itu ada"

Lagi-lagi Jay berbohong pada Jungwon, dan dirinya sendiri.

Jungwon terdiam.

"J-jungwon?!"

Jay memekik begitu membuka mata, Jungwon sudah ada diatasnya. Mengungkungnya.

"Kak, aku mau miliki Kakak seutuhnya" suara Jungwon memberat.

"Kamu apa-apaan sih Jungwon, Kakak gak mau! Lepasin Kakak!" Jay memberontak, membuat Jungwon menahan kedua tangannya.

"Gak bisa, Kak. Aku harus miliki Kakak, sebelum Kakak dimiliki orang lain"

Jay semakin memberontak.

"Maksud kamu apa, Jungwon?! Kakak gak akan dimiliki oleh orang lain, Kakak gak akan jadi milik siapa-siapa!"

"Aku dengar sendiri kalau Ayah mau menjodohkan Kakak dengan anak bosnya, aku gak bisa biarin itu terjadi Kak"

Jay terdiam mendengar satu fakta yang tak pernah Jay tau sebelumya.

"Dan ini satu-satunya cara agar mereka ngebatalin perjodohan itu"

Jungwon mulai menghirup dalam leher Jay. Membuat Jay kembali memberontak.

"Jangan Jungwon! Kakak mohon..."

Jungwon menatap sendu Jay yang kini menangis.

"Maaf Kak, maafin Jungwon yang egois ini"

Luka; Wonjay✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang