5

2.5K 255 10
                                    

"Gue duluan, Won"

"Duluan ya, Won"

Satu persatu teman Jungwon pergi karena jemputan mereka sudah datang.

Jungwon masih berdiri sendiri didepan gerbang sekolahnya. Sedang malas pulang ke rumah, tapi malas juga untuk pergi main.

Mood-nya sangat buruk sejak seminggu yang lalu.

Sebuah mobil berwarna putih berhenti didepannya. Kaca depannya terbuka, menampilkan wajah seseorang yang membuat mood nya semakin buruk.

"Jungwon, ayo pulang"

"Gak, gue mau naik bus aja"

Jay turun dari mobilnya ketika melihat Jungwon yang akan pergi.

Grep

"Berhenti bersikap kekanakan, Jungwon. Ayo kita pulang"

Jungwon menatap lengannya yang digenggam Jay.

Ia pasrah saja ketika tangannya ditarik masuk ke dalam mobil.

Mereka masih terdiam, bahkan setelah hampir setengah perjalanan.

"Jungwon, K-kakak tau ini berat buat kamu. Ini juga berat buat Kakak, tapi ayo kita berusaha. Demi kebahagiaan Ayah kamu dan Mama aku"

Jungwon masih terdiam.

"Gak bisa, Kak. Aku gak sebaik itu, aku gak akan bisa ngorbanin perasaan aku untuk kebahagiaan orang lain. Gak bisa"

Jay menggenggam tangan Jungwon yang meengepal ketika sudah sampai di pekarangan rumah mereka.

"Setidaknya, kamu jaga sikap kamu ke Mama aku Jungwon. Dan tahan semua amarah dan kekecewaan kamu, atau kamu boleh lampiasin itu semua ke aku.

Aku– aku yang akan tanggung jawab untuk semua kebahagiaan Mama aku. Kamu boleh perlakukan aku sesuka kamu.

Tapi aku mohon, jangan sampai mereka tau kalau kita punya perasaan satu sama lain"

Jungwon menatap mata Jay yang sudah siap menumpahkan air matanya.

"Oke, kita mulai semua sandiwara ini"

Luka; Wonjay✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang