4

3.3K 320 5
                                        

Jimin mencium wangi masakan di pagi hari. Pasti Jay sedang membuat sarapan.

"Pagi sayang"

"Pagi Ma"

Jimin mencium pipi Jay dan memeluknya dari samping.

"Jay masak apa hari ini?"

"Cuma masakan rumahan, Mama siap-siap aja dulu. Hari ini udah kerja lagi kan?"

Jimin mengangguk dan pergi setelah mencium pipi Jay lagi.

Sementara Jay sibuk dengan masakannya, Jungwon sudah turun dengan seragam rapi.

"P-pagi Jungwon"

Jungwon mengabaikan sapaan Jay dan hanya mengambil susu dingin dari kulkas.

"Kamu gak punya hak untuk mengabaikan aku kaya gini, Jungwon. Walau gimanapun, sekarang kita itu kakak adik. Aku Kakak kamu"

Jungwon membalikan tubuhnya.

"Lo gak akan ngerti karena lo gak pernah punya perasaan lebih ke gue, Jay" sarkas Jungwon.

"Ada apa ini? Jungwon, kamu harus sopan sama Jay. Panggil dia Kakak mulai sekarang" ucap Taehyung mendengar sedikit keributan didapur.

Jungwon menatap Ayahnya malas.

"Yah, bilangin ke anak pertama Ayah tuh. Jangan sok nasihatin orang kalau dia aja gak perduli sama dirinya sendiri"

Jay menatap punggung Jungwon yang semakin menjauh.

"Jay, maafin Jungwon ya. Ayah harap kalian bisa akur, cepat atau lambat"

Jay terdiam. Tak berniat sedikitpun untuk menanggapi ucapan Ayah tirinya.

"Jay, Ayah Tae ngomong ke kamu loh. Dijawab dong" Jimin kembali ke dapur setelah bersiap.

Jay menatap Jimin dan Taehyung yang saling manja. Lalu kembali menatap pintu utama yang masih terbuka.

Ia mengalihkan pandangannya dan mengambil tas selempangnya.

"Jay ada kelas pagi, Jay berangkat duluan Ma, Yah"

Luka; Wonjay✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang