04. Dia punya Gue!

822 109 4
                                    

"Boleh gak kita coba dulu?" - Taehyun.

Soobin natap mata besar milik Taehyun.

"Sebenernya nih anak cantik apalagi mata besarnya itu." - Inner Soobin.

"Oke. Ya bisa dibilang pdkt dulu aja." - Soobin.

"Iya oke. Kalo gak ada yang mau di omongin lagi, gue pamit mau pulang." - Taehyun.

"Hati-hati ya, kitten."

DEG!

"Huh jantung, jangan ngerespon dulu dong!" - Inner Taehyun.

"Hmm iyaa makasih, wolfie." - Taehyun sambil senyum.

Ketika Taehyun udah tidak nampak dari mata Soobin, Soobin cuma nutup mulut dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Taehyun udah tidak nampak dari mata Soobin, Soobin cuma nutup mulut dia.

"Gemes banget woy!" - Gumam Soobin.

Soobin pun pulang dan ketika sampai dirumah, papahnya sudah menunggu di ruang tamu.

"Darimana kamu?"

"Habis dari luar."

"Bagaimana progress kamu mendekati anak ketua kucing itu?"

Soobin yang capek akan semua perintah sang ayah pun memandang sang ayah dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Bisa gak sih kita berhenti memanfaatkan orang hanya untuk kita sendiri?" - Soobin.

"Emangnya salah? Papah juga gak masalah kalo dimanfaatkan."

"Tapi yang menjalani ini semua bukan papah." - Soobin.

Sang ayah pun berdiri dengan tatapan tidak suka.

"Kamu berani menentang papah?!"

"Bukannya seorang alpha harus berani menghadapi apapun walaupun resikonya tinggi?" - Soobin.

"Apa mau kamu?"

"Aku akan mendekati Taehyun karna kemauan aku, bukan kemauan papah." - Soobin.

"CHOI SOOBIN!!"

"Terserah papah mau marah atau mau usir aku dari rumah, tapi..."

Soobin mendekati sang ayah dan menatapnya dengan tajam.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuh milikku!"

Soobin pun pergi ke kamarnya dan bertemu dengan sang kaka, Mingyu.

"Lo debat lagi sama papah?" - Mingyu.

"Ya gitulah yang lo bisa denger sendiri, bang." - Soobin.

Mingyu paham betul apa yang dirasakan adiknya itu, dipaksa melakukan sesuatu yang bukan kemauan dia. Mingyu menghampiri sang adik dan merangkulnya.

"Abang gak larang kamu mau mate dengan siapa pun asal kamu bisa bertanggung jawab atas apa yang kamu lakuin, itulah prinsip alpha sebenernya." - Mingyu.

"Oke, bakal gue coba." - Soobin.

"Ya udah lo mandi gih trus istirahat." - Mingyu.

"Iya."

- Taehyun's Side -

Taehyun baru pulang dan ayahnya sudah duduk di ruang tamu.

"Ayah? Tumben ayah ada dirumah?" - Taehyun.

"Iyaa ayah ingin membicarakan sesuatu sama kamu. Duduk sini."

Taehyun ngikutin apa yang ayahnya mau dan duduk disebelah sang ayah.

"Mau ngomongin apa?" - Taehyun.

"Kamu udah bertemu anak ketua klan wolf?"

Taehyun pun mengangguk.

"Dia senior aku di kampus dan kalo gak salah namanya Choi Soobin."

"Iya bener, itu dia."

"Emangnya, apa yang mau ayah bicarakan?"

"Ketua klan wolf ke rumah tadi dan dia bilang kalau anaknya ingin kamu menjadi matenya."

"Apa?! Mereka sampai datang ke rumah kita?"

"Kenapa klan wolf pengen banget gue sama Soobin jadi mate ya? Hmm aneh." - Inner Taehyun.

Sang ayah hanya mengangguk dan menatap Taehyun dengan tatapan sedih.

"Maafkan ayah karna ayah bukan ayah yang pantes kamu banggain. Ayah cuma bikin susah kamu dengan permintaan ayah."

Semenjak kepergian bundanya, Taehyun merasa positif vibe ayahnya juga ikut pergi dan yang tersisa hanya merasa bersalah karna ketidakmampuan memimpin klan.

"Ayah, Taehyun gak merasa dibikin susah ko. Taehyun bakal berusaha buat ayah seneng dan soal perjodohan itu, Taehyun bakal terima."

"Kamu serius?"

Taehyun mengangguk tanda setuju.

"Sebenernya anak ketua wolf yang namanya Soobin itu kemarin juga udah nanya ke aku soal masalah mau jadi matenya dia atau gak cuma belum aku jawab karna masih ragu."

"Apa sekarang kamu udah menentukan pilihan?"

Taehyun mengangguk dengan malu dan sang ayah hanya tersenyum.

"Kalo memang itu keputusan kamu, ayah dukung."

"Terimakasih ayah. Kalo begitu, Taehyun izin ke kamar dulu."

"Iya istirahat ya?"

Taehyun mengangguk dan pergi ke kamarnya. Setelah sampai di kamarnya, hp Taehyun berdering menunjukkan nomor tidak dikenal.

Dengan ragu, Taehyun mengangkat telpon itu.

"Halo?"

"Dengan Kang Taehyun dari fakultas hukum?"

"I-iya, ini siapa ya?"

"Aku Yeonjun. Besok bisa kita ketemuan?"

"Ka Yeonjun dapet nomor aku dari siapa?"

"Gak penting aku dapet dari siapa, bisa kan?"

"Bisa ko."

"Oke. Aku tunggu di rooftop gedung fakultas seni tari modern ya?"

"Iya ka."

- Keesokan harinya... -

Taehyun udah sampai di rooftop fakultas seni tari modern dan Yeonjun muncul dari balik bangunan kecil disana.

"Kalo diliat-liat, Ka Yeonjun definisi sempurna sih kenapa bisa ya putus?" - Inner Taehyun.

"Langsung to the point aja, Ka. Ada perlu apa kaka sama aku?" - Taehyun.

"Aku mau minta kamu jauhin Soobin." - Yeonjun.



















To be Continue...

.
.
.

Wah Yeonjun nih ya ck! Kira-kira apa yang bakal dijawab Taehyun?

Jangan lupa buat vote⭐ dan commentnya💬 yaaa...

✔My Mate is a Wolf [BinTae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang