Wei Wuxian atau Yiling Laozu hidup sebagai arwah sebab tidak diizinkan masuk ke siklus reinkarnasi. Untuk memasuki siklus itu dia harus mengabulkan keinginan seseorang yang memanggilnya.
Hingga suatu hari seorang anak bernama Lan Sizhui memanggilny...
Yang pertama diingat Sizhui adalah sosok yang memeluknya dengan hangat. Baunya menenangkan membuat Sizhui selalu ingin bersamanya.
Dia diberi nama Lan Sizhui. Nama indah yang diberikan A'Die nya.
Selain A'Die, Sizhui juga memiliki Bobo yang sangat baik. Sizhui sangat senang dengan keluarganya. Walau A'Die kurang dalam senyuman atau perkataan, tak apa. Perlakuan A'Die padanya lebih dari yang diharapkan.
Sizhui selalu ingin memeluk A'Die ketika tidur. A'Die nya akan menciumi pipi gembul dan keningnya. Kemudian menepuk-nepuk pantatnya agar cepat mengantuk.
Tiada hari yang tidak menyenangkan tanpa A'Die. Sizhui akan selalu tersenyum dan tertawa bahagia bersama A'Die miliknya.
Di umur 3 tahun, Sizhui telah mengerti bagaimana A'Die akan memujinya ketika dia melakukan sesuatu hal yang berguna. Termasuk untuk belajar membaca atau mencoba menulis. Sizhui akan selalu menyodorkan buku pada A'Die untuk dibacakan. Dengan begitu Sizhui dijuluki seorang jenius oleh Bobo nya.
•••
Suatu hari A'Die nya mengajak ke kantor tempat bekerja. Sizhui tidak pernah tahu A'Die berkerja seperti apa karena selalu berada di rumah bersamanya. Namun begitu didalam ruangan Sizhui melihat sudut dimana ada mainan yang biasa dia mainkan tak lupa dengan beberapa kertas dan spidol yang biasa digunakannya untuk menggambar atau mencoret.
“Sizhui main disini, A'Die akan bekerja.” Kata Lan Wangji menurunkan Sizhui dari pangkuannya. “A'Die akan berkerja disini.” Lanjutnya menunjuk meja yang letaknya tepat disudut ruangan.
“Baik A'Die.” Jawab Sizhui yang langsung mengambil mainan miliknya berupa mobil-mobilan dan boneka dari film kungfu panda yang sering ditontonnya bersama A'Die.
Sizhui menyukai mainan miliknya. Tidak hanya belajar saja, dia suka bermain terutama ketika Bobo datang dan membawa mainan baru yang membuatnya melompat kegirangan.
Setelah bermain cukup lama, Sizhui merasa mengantuk. Sizhui berjalan menuju A'Die nya. Kemudian menarik jas yang digunakan Lan Wangji.
“A'Die...” Rengek Sizhui dengan wajahnya yang memelas.
Lan Wangji langsung mengangkat putranya dan memangku nya. “Kenapa?”
“Mengantuk.” Jawabnya sambil menguap perlahan.
Lan Wangji lalu mengubah posisi Sizhui agar bisa dengan mudah tidur dalam pangkuannya. Tidak ada yang lebih penting dari Sizhui saat ini, sebab itulah Lan Wangji membiarkan pekerjaannya. Sementara dirinya menepuk-nepuk Sizhui untuk segera tidur di pangkuannya.
“Tidurlah A'Die ada disini.” Ucapnya dengan lembut.
Sizhui kemudian menutup matanya sambil menggenggam pakaian A'Die nya.
Sizhui tahu kalau A'Die akan selalu bersama nya.
•••
Lan Sizhui berusia 5 tahun ketika melihat A'Die nya menangis untuk yang pertama kalinya. Sizhui tidak tahu kenapa, tapi dia langsung berlari menerjang A'Die nya.
Lan Wangji langsung menghapus air matanya dengan cepat. Dia tidak ingin sang putra melihatnya menangis seperti ini.
“A'Die, A'Die kenapa?” Tanya Lan Sizhui mengusap pipi Lan Wangji.
“Tidak ada,” Lan Wangji berhasil menghapus seluruh air matanya terkecuali matanya yang sembab dengan hidung yang memerah. “Sizhui jangan khawatir, A'Die baik-baik saja.”
Lan Sizhui menggeleng tidak percaya. Dia yakin A'Dienya tidak baik-baik saja. A'Die pandai berbohong tentang perasaannya. Dia tidak akan menunjukan bagaimana ekspresi sesungguhnya hanya wajahnya yang selalu datar dengan senyum kecil yang terukir untuk menghibur Sizhui.
Jadi Lan Sizhui hanya memeluk A'Die nya dengan erat. Sambil membisikan sesuatu yang membuat Lan Wangji kembali menangis dalam pelukan Sizhui.
Lan Wangji tidak tahu tapi kata kata kecil itu membuatnya tidak ingin melepaskan putranya.
“Maafkan A'Die.”
“Tidak apa-apa A'Die semua akan baik-baik saja.” Kata Lan Sizhui menghibur Lan Wangji. “A'Die bisa cerita apapun pada Sizhui. Sizhui akan selalu berama A'Die.”
Kemudian Lan Wangji mulai menceritakan soal Wei Wuxian pada Sizhui. Soal perasaan dan penyesalan terbesarnya.
Sizhui tidak bertanya lagi. Hanya dia tersenyum dan memeluknya.
Hingga suatu hari Sizhui menemukan sebuah buku yang digunakannya untuk memanggil seseorang yang sangat dirindukan A'Die nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter berikutnya a'niang punya Sizhui akan muncul kembali~
Kisah Sizhui dengan buku itu akan muncul lagi nanti, iya nanti.
