Little Sweet 2

1.7K 245 15
                                    

Lan Sizhui menatap lukisan yang dibuat A'Die nya di kanvas yang diletakkan di dinding kamarnya. Dia terlihat cantik dengan balutan hanfu berwarna putih, terdapat simbol teratai ungu yang berada di bahu nya. Rambutnya diikat tinggi dengan pita merah yang menjuntai panjang. Terlebih senyumannya diwajahnya membuat siapapun yang melihatnya merasa hangat.

Cantik. Hanya kata itu saja yang terlintas tiap ia melihat kearah lukisan itu.

“Jika pria itu ada disini maka mungkin A'Die akan tersenyum lebih sering.” Ujarnya sedih sebelum akhirnya melirik kearah buku berwarna hitam yang digenggamnya.

Hari itu Lan Sizhui tidak sengaja menemukan buku itu di sebuah toko buku tua yang menjual buku bekas. Bukan tanpa alasan Lan Sizhui pergi kesana, ia hanya ingin melihat apakah ada cerita yang menarik yang dibacanya. Sizhui tidak peduli apakah itu baru atau lama tapi yang jelas asal masih bisa dibaca maka tak apa.

Ia menelusuri rak rak toko yang berjajar. Kebanyakan adalah buku tentang bisnis dan pelajaran yang menurutnya itu ada di rumah. Hingga ia tidak sengaja menyenggol tumpukan buku dan berakhir dengan buku tersebut berserakan di lantai.

Penjaga toko yang menyadari itu langsung datang dengan sebuah kipas lipat yang ia tutup dan masukan kedalam saku apronnya. Pria itu kemudian berjongkok dan mengambil satu persatu buku.

“Aiyaa... Hati-hati ya lain kali, aku tahu ini buku tua tapi ini masih memiliki harga.” Katanya sebelum melihat jelas kearah Sizhui. “Kau tahu harganya, ini hanya 10 yuan.”

Sizhui terdiam tidak mengerti. Ia hanya memiringkan kepalanya bingung.

“Ah, ini hanya candaan kecil jangan dipikirkan. Lagipula walau harganya murah, siapa juga yang mau membeli buku tua dengan hampir semua kertasnya termakan usia. Terlebih jika ingin membaca saat ini hanya perlu klik klik saja.” Jelasnya sambil merapikan kembali tumpukan buku tersebut. “Jadi anak kecil apa yang kamu cari?” Tanyanya.

“Buku yang dapat ku baca.” Jawab Sizhui semangat sebab entah kenapa toko ini membuatnya semakin penasaran.

“Baiklah tunggu ya, akan aku carikan buku yang cocok untuk mu.” Kata si penjaga yang kemudian pergi ke rak lain meninggalkan Sizhui yang masih melihat lihat buku.

Lan Sizhui berjalan menyusuri rak sambil menyentuh  masing-masing bagian sisi buku yang terlihat berkerut dan juga berdebu. Hingga pandangannya fokus pada buku yang terlihat tua dengan kertas yang berwarna coklat dan hanya digabungkan dengan ikatan tali. Ia melihat dan membolak balikan buku tersebut, hanya didalamnya tidak nampak apapun. Hanya bercak bercak dan beberapa ukiran tulisan. Ia berpikir bagaimana kalau menjadikan kertas buku tersebut sebagai alas untuknya membuat tulisan atau gambar. Jadi Sizhui membawa buku tersebut mengikuti si penjaga toko yang telah membawa beberapa buku.

Penjaga tersenut terlihat agak terkejut dengan buku yang dipegang Sizhui. Sebelum mengubah ekspresinya berubah sambil berkata, “Kamu memilih buku yang bagus. Namun berhati-hatilah apa yang kamu minta dan apa yang kamu bayarkan haruslah setimpal karena ada batasnya.”

“Maksudnya?” Sizhui bingung

“Kamu akan mengerti nanti.” Penjaga tersebut lalu memberikan beberapa buku yang dipilihnya. “Lebih baik kamu membaca ini. Pilih saja salah satunya dan kamu akan menyukainya.”

Lan Sizhui menerima buku-buku tersebut. Ia melihat 4 buku berbeda dengan ketebalan yang tidak terlalu tebal.

“Akan aku ambil semua.” Katanya kemudian mengambil selembar uang 100 yuan. “Ambil saja sisanya. Terimakasih telah memilihkan buku.”

“Sama-sama, dan lain kali bilang pada ayah mu sebelum pergi kemari.” Ucap si penjaga yang memperhatikan seorang pria dengan jas berwarna abu-abu menunggu diluar toko.

“A'Die!” Lan Sizhui berlari dan menerjang A'Die nya.

Lan Wangji menangkap putranya. Ia mengangkat putranya dan kemudian berterimakasih sebelum akhirnya pergi dari toko itu. 

Selama perjalanan pulang Lan Sizhui memperhatikan buku-buku baru atau lebih tepatnya buku tua miliknya. Terlebih buku yang penjaga toko berikan cukup menarik jika melihat judul dan sinopsisnya.

Sesampainya di rumah ia langsung membaca buku-buku tersebut. Kemudian setelah selesai pandangannya beralih pada buku hitam yang dipilihnya.

Buku itu benar-benar tidak memiliki coretan apapun. Tapi begitu menyentuhnya akan terasa ada tulisan didalam buku itu. Karena penasaran Sizhui kemudian mendekatkan salah satu lembar buku itu pada lampu belajarnya dan benar saja ada tulisan yang terlihat begitu terkena cahaya.

Dengan hati-hati Sizhui membaca tiap kalimat yang ada dalam buku tersebut. Meski ada beberapa kalimat yang tidak ia mengerti.

Rencana itu gagal, dan hanya menyisakan kematian. Percobaan yang kulakukan tidak  membawakan hasil. Hanya saja aku mencobanya dan ya bayarannya sesuai hingga akhirnya aku kehilangan banyak hal. Tapi itu sepadan.’ 

Kemudian Sizhui melihat lingkaran dengan gambar lilin diatasnya serta tulisan tulisan yang entah apa itu.

Dia akan menjawab jika yang di panggil dengan nama asli dan dengan bayaran yang setimpal.’

“Bayaran setimpal. Apa aku bisa memanggilnya untuk A'Die?” Gumam Sizhui. “Mungkin suatu saat akan ku coba.”

Dan hari itupun tiba. Tepat di basement rumahnya ia membuat lingkaran dan tulisan tulisan mengikuti buku yang sebelumnya telah ia tebalkan dengan pensil agar lebih terlihat.

Beberapa lilin mulai dinyalakan dan satu tetes darah dijarinya menetes tepat di tengah tengah lingkaran itu.

“Dengan darah sebagai bayaran, aku memanggil mu, Yiling Laozu!!!” Serunya kemudian memejamkan mata.

Namun merasa tidak ada yang terjadi Sizhui membuka matanya perlahan bahwa tidak terjadi apa-apa.

Hingga entah bagaimana Lan Sizhui merasa bulu kuduknya berdiri dan perasaan gelap mengitarinya. Ruangan yang terang itu seketika menjadi terasa suram dan gelap.

“Yiling Laozu?” Tanyanya sambil melihat lingkaran panggilan yang dibuatnya bersinar berwarna merah darah.

Cahaya merah itu mulai meredup memperlihatkan sosok dengan hanfu berwarna hitam dan seruling hitam bertengger di pinggangnya. Rambutnya panjang dengan sebagian diikat kecil menggunakan pita berwarna merah. Wajahnya putih dengan iris mata berwarna merah menampilkan raut wajah menekan pada Sizhui. Tapi sizhui akui dia memang terlihat cantik seperti lukisan A'Die nya. 

“Aku Yiling Laozu, Wei Wuxian.” Katanya dengan menekan.

Meski begitu Sizhui merasa senang. Ia berhasil. A'Die nya pasti akan sangat senang.

“Aku Sizhui, Lan Sizhui. Kau benar-benar Yiling Laozu?” Tanya Lan Sizhui memastikan.

“Aku telah memperkenalkan diri. Jadi langsung saja, apa keinginan mu?”

Lan Sizhui lalu tersenyum dengan manis dan berkata, “A'Niang.”

“...?”

“Aku ingin kau menjadi A'Niang ku.”

Chapter selanjutnya,  ehem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter selanjutnya,  ehem ... wedding

Makasih yang telah meninggalkan jejak🐾

Become My A'Niang「Wangxian 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang