Unexpected things

2.8K 416 15
                                    

Jiang Yanli datang terburu-buru ke perusahaan Jiang tempat dimana adiknya tengah bekerja. Jin Ling sudah lebih dahulu ia serahkan pada supirnya untuk diantar ke rumah mertuanya.

Langkahnya cepat dan pasti menuju ruangan dimana kini Jiang Wanyin bekerja dengan mengerjakan banyak dokumen yang menumpuk. Jiang Yanli tidak ingin menganggu adiknya, namun jika dia kembali mengingat bagaimana adiknya mendapatkan pukulan dari Lan Wangji soal dia membuat Wei Wuxian menderita kehilangan jindan nya hingga memutuskan menjadi kultivator iblis.

Jiang Yanli masuk begitu saja membuat si pemilik ruangan terkejut.

“Jie?” Jiang Wanyin bangkit menghampiri kakaknya yang terlihat syok entah karena apa.

“A-Cheng.” Jiang Yanli langsung menghambur diri pada adiknya. Air matanya turun 

“Jie ada apa?” Jiang Wanyin memeluk kakaknya dengan erat.

Jiang Yanli menangis tersedu-sedu, “A-Xian... A-Cheng...”

“Apa maksud mu jie?” Bingung Jiang Wanyin.

“A-Xian. Dia masih hidup.” Kata Jiang Yanli penuh air mata. Penglihatannya buram dengan air yang menumpuk di matanya, namun dia masih bisa melihat adiknya yang menunjukan wajah tidak percaya.

“Tidak Jie, tidak ad—”

“Aku tahu kamu tidak akan percaya... Tapi, tapi aku melihatnya sendiri... Wuwu... dia masih sama terlihat sama saat aku memperlihatkan pakaian pernikahan ku dengan A-Xuan dimasa lalu... Wajah dan rambutnya masih tetap sama... Aku ingin memeluknya... Namun tidak bisa... Wuuu...” Jiang Yanli memegangi jas yang digunakan sang adik hingga kusut, menjelaskan bahwa apa yang dilihatnya adalah kebenaran tentang adiknya yang telah tiada.

“Jie, itu tidak mungkin Wei Wuxian. Dia sudah tenang diatas sana belasan tahun lalu.” Jiang Wanyin meyakinkan kakaknya. Tapi Jiang Yanli menolak dan semakin histeris.

“Tidak A-Cheng, aku yakin itu A-Xian bagaimanapun. Terlebih dia kini menjadi ibu dari Lan Sizhui... wuu... Kamu tahu sendiri yang Lan Wangji cintai hanya A-Xian, dia tidak membiarkan siapapun mendekatinya kecuali A-Xian...” Jelas Jiang Yanli terus menangis tidak tahan.

Jiang Wanyin tidak tahu harus apa. Dia tidak pernah melihat kakaknya seperti ini hingga menyatakan kalau Wei Wuxian masih hidup. Dia tidak ingin percaya tapi kalau Wei Wuxian benar-benar masih hidup entah apa yang harus dikatakan padanya.

Jiang Yanli terus menangis pada adiknya hingga akhirnya tertidur karena kelelahan. Sementara Jiang Wanyin kini diliputi ketidaknyamanan dengan kebenaran Wei Wuxian masih hidup.

•••

Begitu selesai bekerja, Jiang Wanyin memutuskan untuk datang kekediaman Lan Wangji. Dan entah apa yang ada dalam pikirannya bayangan dimana Lan Wangji mengirimnya ke rumah sakit membuatnya merasa sangat bersalah pada saudaranya itu.

Jiang Wanyin tidak pernah tahu bagaimana penderitaan Wei Wuxian kala dirinya selalu tersenyum dan berpura-pura baik-baik saja dihadapannya.

Ketika Jiang Wanyin masuk ke kediaman Lan Wangji dia langsung disambut oleh Wei Wuxian sendiri yang tersenyum membukakan gerbang pagar. Dia menggunakan hanfu berwarna putih dengan bordiran awan. Membuatnya terlihat seperti seorang Lan dimasa lalu meski tanpa ikat kepala.

“Masuklah dulu. Lan Zhan sedang mandi sekarang.” Ucap Wei Wuxian dengan senyuman manis diwajahnya.

Jiang Wanyin menyadari apa yang terjadi dengan Jiang Yanli. Dia tidak bisa memeluk sosok yang kini berdiri dihadapannya. Hatinya terasa ditusuk banyak jarum seketika. Hingga Jiang Wanyin tidak sadar dia tengah menangis saat ini.

Wei Wuxian panik melihat tamu Lan Wangji yang tiba-tiba menangis dihadapannya. Dia berpikir apa yang diucapkannya salah hingga membuatnya menangis? Tapi Lan Wangji memang sedang dikamar mandi saat ini.

“Ah, tuan maaf tapi Anda harus menunggu dulu untuk bertemu La—”

“Tidak.” Bantahnya dengan tubuh yang mulai gemetar. “Tidak. Bukan Lan Wangji yang ingin ku temui.”

“E-eh?” Bingung Wei Wuxian.

“Bukan Lan Wangji, tapi kau Wei Wuxian.”

Terkejut dengan seseorang mengetahui namanya membuat Wei Wuxian membelalakkan matanya. Bukannya hanya orang rumah saja yang mengetahui nama itu, sisanya dia adalah Wang Xian. Tapi kenapa tiba-tiba seorang berdiri dihadapannya memanggilnya dengan nama aslinya. Wei Wuxian menjadi agak pucat karena bingung dengan situasinya saat ini.

“Tuan maaf tapi saya Wang Xian. Bukan Wei Wuxian.” Katanya buru-buru, namun hal itu membuat Jiang Wanyin langsung meraih bahunya.

“Tidak, aku yakin kau adalah Wei Wuxian.”

“Maaf tapi..”

“Aku tahu... Aku tidak pantas dimaafkan. Tapi izinkan aku berbicara dengan mu... Walau sebagai seorang saudara aku tahu aku sangat kejam padamu tapi aku ingin berbicara dengan mu.” Jiang Wanyin bergetar memegangi bahu orang dihadapannya.

“Saudara? Apa maksudnya?” Gumam Wei Wuxian kecil, tapi masih terdengar jelas oleh Jiang Wanyin membuat emosinya melonjak.

“Wei Wuxian, jangan berpura-pura!” Pekiknya.

“Sungguh aku tidak tahu.” Jujur Wei Wuxian. “Namaku Wang Xian dan aku tidak memiliki saudara. Kamu mungkin menganggap ku sebagai Wei Wuxian yang entah siapa itu, tapi aku adalah Wang Xian.”

Wei Wuxian berusaha membuat orang dihadapannya percaya dia bukan Wei Wuxian. Tapi dia masih tetap memaksa.

Hingga entah bagaimana Lan Wangi tiba-tiba datang dan mendorong Jiang Wanyin hingga terjatuh.

“Jangan sentuh dia!” Tegas Lan Wangji menarik Wei Wuxian dalam pelukannya. “Dia bukan orang yang kau cari. Dia Xian-Xian.”

Jiang Wanyin seketika ingin tertawa. Seorang Lan yang mencintai dua kali? Jangan bercanda. Itu cukup menjadi bukti bahwa Wang Xian adalah Wei Wuxian.

“Lan Wangji ini bukan urusan mu!”

“Ini akan menjadi urusanku. Kau bukan siapa-siapa selain seorang yang ku kenal yang datang kemari hanya untuk mencari keributan! Dan lebih baik kau segera pergi Tuan muda Jiang!” Sembur Lan Wangji mengusir Jiang Wanyin pergi.

“Tidak sebelum aku berbicara pada Wei Wuxian!”  Nada Jiang Wanyin terdengar sangat serius.

Wajahnya terlihat memerah akibat air mata dan emosi yang melonjak keluar.

“Maaf tapi aku bukan Wei Wuxian.” Ujar Wei Wuxian dingin.

Jiang Wanyin tidak ingin mempercayai hal ini. Dia ingin berbicara dengan pria itu dan menanyakan banyak hal. Tapi Lan Wangji dengan cepat menyeret Jiang Wanyin pergi meninggalkan rumahnya.

Lan Wangji menatap Wei Wuxian yang masih penuh kebingungan.

“Tuan Lan, siapa Wei Wuxian yang dimaksud olehnya? Apa itu benar diriku?”

“Tuan Lan, siapa Wei Wuxian yang dimaksud olehnya? Apa itu benar diriku?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter selanjutnya, tentang Wei Wuxian.

Terimakasih telah membaca~

Become My A'Niang「Wangxian 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang