Annyeong gaes
Jangan lupa vote dan komen ya
💜
💜
💜
Happy Reading 💜💜💜💜💜
Keesokan harinya, seperti biasa di pagi hari. Yeri selalu bangun terlebih dahulu untuk menyiapkan bekal yang akan dibawa oleh putri tercintanya.
Nasi putih dengan telur dadar yang dihiasi rumput laut untuk membentuk sebuah mata dan juga sosis yang di potong menjadi dua untuk bagian mulutnya. Tak lupa di sampingnya terdapat sayur dan juga ayam serta sosis. Begitu kreatif bekal yang yeri buatkan untuk anak tercintanya. Dia lakukan supaya sang anak akan begitu lahap menyantap bekal yang nanti ia makan saat di sekolah.
Setelah dirasa sudah siap semuanya, yeri menaiki tangga menuju kamar sang anak. Membangunkannya karena hari sudah mulai siang.
Ceklek
Yeri membuka pintu kamar secara perlahan agar sang anak tak terusik akan kebisingan suara pintu yang terbuka. Dilihatnya Seo Yoon yang masih tertidur pulas dengan posisi yang sangat menggemaskan bagi yeri.
"Ya ampun anak itu, persis seperti ayahnya jika sedang tidur." yeri menggeleng geleng kan kepalanya heran. Dirinya kini berjalan mendekati ranjang tempat tidur. Duduk ditepian ranjang dan perlahan membangunkan sang anak.
"Seo Yoon-ah, bangun sayang. Sudah waktunya untuk berangkat sekolah."sang anak tak kunjung bangun. Dia masih bergulat dengan mimpinya. Yeri tersenyum ceria kala sang anak susah sekali untuk dibangunkan. Yeri mencoba menggunakan cara lain seperti biasanya jika Seo Yoon susah untuk dibangunkan. Mencium setiap inci wajahnya.
"Eughhh... Ibu menyingkirlah jangn ciumi aku terus , ihh."kesalnya sang anak kepada sang ibu. Yeri tertawa akan tingkah Seo Yoon setiap pagi. Dia paling benci jika dibangunkan dengan cara diciumi seperti itu. Tapi yeri tetap melakukannya hingga anak tersebut mau bangun. "Iya iya ibu aku bangun."kesalnya hingga akhirnya Seo Yoon pun bangun dan berjalan menuju kamar mandi.
"Ibu tunggu di bawah ya sayang."teriaknya tepat depan kamar mandi sang anak. "Iya ibu."balasnya yang terdengar begitu tak jelas akibat suara air yang mengalir.
Setelah yeri mengganti bajunya kini dia sudah berada di ruang makan. Duduk dengan tangan yang sibuk memainkan ponselnya. Menerima orderan pesanan dress dari beberapa langganan nya. Rasanya pusing sekali mendengar ocehan pelanggan yang menginginkan gaunnya sebagus mungkin. Dengan model yang menurutnya itu susah.
Sang anak menuruni tangga, berjalan menuju ruang makan untuk sarapan terlebih dahulu sebelum dirinya pergi berangkat ke sekolah. Duduk di depan sang ibu dengan rapih. Memulai makan masakan sang ibu. Setiap paginya Seo Yoon disajikan dengan menu yang berbeda-beda. Dia lakukan agar Seo Yoon tak merasa bosan dengan sarapan yang begitu-begitu saja.