Chapter 3

919 143 32
                                    

         [DISCLAIMER]

TYPO IS BONUS

HARGAI KARYA SESEORANG..

HOPE YOU LIKE IT AND ENJOY IT

HAPPY READING!!!

No edit... Typo bertebaran

.

.
.

                           ~~~~~~~~~~~~~

.

.

.

.

Sudah beberapa hari ini Renjun merasa aneh dengan dirinya sendiri
Ia selalu merasa terlalu pulas tidur di malam hari,padahal dari dulu ia selalu kesusahan untuk tidur.
Di pagi hari terkadang ia merasa tidak nyaman dengan tubuhnya sendiri
Entah itu pegal-pegal,atau keputihan yg terlalu banyak yg selalu menganggunya dan membuatnya harus segera bergegas untuk ke kamar mandi dan membersihkannya..
Seperti yg terjadi pagi ini,Renjun sudah membersihkan pakaian dalam,dan kewanitaannya
Itu terlalu basah,dan sangat menganggunya,namun anehnya cairan itu hanya keluar ketika ia bangun tidur saja
Ketika selesai Renjun selalu mengecek bagian tubuhnya yg lain di depan cermin di kamarnya
'ada lagi...' batinnya dalam hati
Renjun mendekatkan dirinya ke cermin,dan mengusap tulang selangkanya yg terlihat merah,beberapa tanda merah bahkan timbul di payudaranya
Renjun menghela nafasnya dalam
Kemudian terduduk di kasurnya,namun masih terus menghadap cermin.

Renjun,perlahan menyentuh lengan atasnya yg terlihat sedikit memar,menelusuri bekas memar itu dengan perlahan..
Kemudian segera memeriksa seluruh bagian tubuhnya
Paha kirinya juga memar
Renjun tercenung,ia mengerutkan alisnya bingung
Apa yg terjadi sebenernya? Renjun sama sekali tidak bisa mengingat apapun

Renjun kemudian menjatuhkan tubuhnya ke kasur,dan menatap langit-langit kamarnya
Ia mungkin terlalu stress,banyak hal yg terjadi begitu tiba-tiba dalam hidupnya
Belum lagi Lucas akhir-akhir ini tak bisa ia ganggu,Renjun mendapat kabar dari kekasihnya itu,bahwa ayahnya Wong Minho menghilang secara misterius
Pria itu sedang berusaha mencari ayahnya,jadi Renjun tak sampai hati jika harus menganggunya dan menambah beban bagi pria itu
Jadi Renjun hanya bisa mendo'akan yg terbaik untuk pria itu.
Renjun kemudian segera bangun dari tidurnya,dan bergegas mempersiapkan dirinya lalu kemudian berangkat bekerja

.

.

.

.

.

.

Sudah hampir jam 10 malam ketika Renjun turun dari kamarnya dan mendapati Jaehyun yg masih berkutat dengan pekerjaannya di ruang tengah
Renjun kemudian memberanikan diri menghampiri ayahnya itu,dan duduk di sampingnya,mengamati aktivitas ayahnya itu..
"Kau belum tidur?" Tanya pria itu menoleh  kemudian segera melepaskan kaca matanya menghentikan aktivitasnya dan menatap Renjun
Renjun hanya menggelengkan kepalanya
"Apa aku mengganggumu?" Tanya gadis itu
Jeno hanya tersenyum dan menggeleng pelan
"Tidurmu nyenyak?kau sudah terbiasa tinggal bersama ayah?" Tanya Jaehyun
Renjun mengangguk pelan
"Ya.. anehnya,aku selalu tertidur pulas disini,mungkin karna tempat tidurnya terlalu nyaman" ucap Renjun sambil terkekeh
Mendapat jawaban seperti itu,entah mengapa membuat Jaehyun terlihat tidak tenang,pria itu seperti gelisah dan seperti terganggu dengan sesuatu,yg Renjun sendiri tidak tahu apa itu
"Kau mengunci pintumu saat malam,ketika hendak tidur bukan?" Tanya pria itu dengan nada serius
Renjun mengerutkan keningnya karna bingung namun ia menganggukkan kepalanya
"Ya.. aku selalu menguncinya.." ucap Renjun
"Syukurlah.." Jaehyun menghela nafas lega
"Kau harus selalu mengunci pintumu mengerti.. jika kau merasakan sesuatu atau apapun itu yg mengganggumu katakan pada ayah mengerti?" Tanya Jaehyun
Renjun terlihat semakin kebingungan namun ia tetap menganggukan kepalanya

Mysterious,Brother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang