chapter 4

761 116 14
                                    

.
[DISCLAIMER]

TYPO IS BONUS

HARGAI KARYA SESEORANG..

HOPE YOU LIKE IT AND ENJOY IT

HAPPY READING!!!

No edit... Typo bertebaran

.

.
.

~~~~~~~~~~~~~

.

.

.

Sudah hampir sebulan sejak kepergian ayahnya,Renjun juga sudah mulai terbiasa tinggal bersama Jeno.
Ia sudah tidak bekerja sejak pria itu melarangnya,dan karnanya Renjun tidak bisa bertemu Lucas juga,mereka hanya bertukar pesan dan saling menghubungi satu sama lain..
Lagipula Lucas juga agaknya sedang sibuk,pria itu masih menyelidiki kasus menghilangnya sang ayah,dan sekaligus menjalankan perusahaannya,jadi Renjun tidak sampai hati untuk mengganggu pria itu,Renjun hanya bisa menyemangati kekasihnya itu..

"Nona.." panggil seorang pengawal

Renjun tersadar dari lamunannya kemudian menoleh
"Eum?" Gumamnya bertanya
"Tidakkah anda sudah cukup mengambil bunganya?" Tanya pengawal itu lagi
Renjun menatap keranjang bunga yg di bawanya itu,kemudian tersenyum kecil
Gadis itu kemudian menganggukan kepalanya dan bangkit,ia berjalan menuju bangku yg ada disana,dan duduk di kursinya..
Pengawal itu dengan setia mengikuti Renjun.
Renjun kemudian mengeluarkan semua bunga yg di petiknya dari keranjang itu dan mulai merapihkan tangkai dan daunnya,gadis itu kemudian merangkai bunga-bunga yg cantik itu satu persatu kedalam vas bunga
Baru kali ini Renjun memutuskan untuk keluar dari kamarnya,ia merasa bosan jadi ketika kepala pelayan Doyoung mengatakan ada sebuah taman bunga di halaman belakang rumah,ia segera pergi dengan rasa ketertarikannya..
Pada awalnya Renjun mengira itu hanya halaman belakang rumah yg di tanami oleh bunga-bunga..
Namun ketika Renjun melihatnya,dugaannya salah
Itu bukan hanya sekedar taman biasa,melainkan sebuah taman di dalam rumah kaca yg begitu besar,Renjun harus memasuki bangunan kaca itu,di dalamnya begitu luas
Dengan berbagai macam jenis bunga terhampar dengan rapih dan indah..
Disana juga di sediakan bangku-bangku dan meja yg terlihat begitu elegan
Renjun hanya bisa terpukau dan tak berhenti kagum..
Renjun menyusuri taman bunga itu ditemani oleh satu pengawal yg selalu mengikutinya atas perintah Jeno
Entah sejak kapan pengawal muda itu bersama dengannya,Renjun tidak ingat dengan pasti
Sejujurnya Renjun merasa risih,namun apa boleh buat ia tak bisa menolak Jeno yg bersikeras,dengan alasan penjagaan dan keamanannya,Renjun akhirnya hanya menuruti pria itu..
Renjun terlihat fokus pada kegiatannya,kemudian gadis itu melirik pengawal di sampingnya
"Duduklah Jisung.. apa kau tidak lelah berdiri terus" ungkap Renjun dengan nada lembut
Pengawal yg bernama Jisung itu hanya menundukan kepalanya dengan hormat
"Tidak Nona,saya baik-baik saja"
Ucapnya
Renjun hanya bisa tersenyum kecil,pria berwajah datar itu memang selalu seperti itu..
Renjun hanya merasa tidak perlu bagi mereka untuk bersikap seperti bawahan dan atasan,toh bagaimanapun juga Renjun hanya numpang tinggal bersama ayah dan kakaknya..
Ia juga pada dasarnya bukan dari orang berada,hingga jika diperlakukan seperti tuan putri Renjun merasa tidak pantas..

'Brakkkk'

'Grep!'

"TOLONG!!"

Renjun terlarut dalam kegiatannya hingga ketika suara nyaring itu menyentak kesadarannya ia tidak terlalu siap dan tidak begitu memperhatikan..
Jisung sudah berdiri di depannya dan menghalau pandangannya
Renjun masih belum sadar sepenuhnya dengan situasi apa yg sedang terjadi
Ia hanya bisa memandang tangannya yg sudah berlumuran darah itu dengan detak jantung yg berderu begitu cepat

Mysterious,Brother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang