8-8 ; Katanya

233 42 0
                                    


Happy reading!
^────00────^

20 February, 2022.

Katanya, kisah cinta di masa muda itu sangat indah bukan? Jujur saja jika Kirana pun mengakui itu pada awalnya. Namun seiring berjalannya waktu yang sudah terlewatkan, rasanya segala perasaan nyaman dan bahagianya mulai menghilang secara perlahan.

"Lo mau kemana?" Tanya Kirana sembari melirik tajam kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah malam.

Heeseung yang sedang menggenggam ponsel di tangannya pun diam sejenak sebelum menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Kirana barusan. "Gue ada urusan, dan perkiraan malem ini gue nginep di rumah Jake, Ran."

"Kok lo akhir-akhir ini selalu nginep di rumah Jake?"

"Gue ada urusan, Ran. Besok pagi gue pasti pulang, kok. Lo mau nitip sesuatu? Roti? Atau buah?"

"Urusan apa?"

"Nanti kalau ada waktu gue pasti ceritain,"

"Kenapa nggak sekarang aja?" Sungut Kirana membuat Heeseung langsung menghela nafas berat.

Tangan Heeseung terangkat dan menggusak rambut kekasihnya itu dengan lembut. "Nanti, ya? Sekarang gue harus pergi,"

Kirana mendengus sebal, "Ketemu Karina?"

Heran, saking herannya Heeseung nyaris menyatukan alisnya. "Kok, Karina? Gue ada urusan sama Ayah, nanti kalau ada waktu gue pasti jelasin, Kirana. Jangan mikir macem-macem gitu,"

"Kemarin lo sama Karina makan bareng, kan?"

"Ada Jay, juga."

"Yaudah intinya makan bareng, dan lo nggak bilang dulu ke gue."

Laki-laki itu perlahan mengukir senyum tipis di sisi bibirnya. Ia sangat paham kondisi seperti ini, susah berapa kali Kirana selalu saja tidak suka jika dirinya berdekatan dengan Karina yang tidak lain adalah sahabat dekatnya Jay.

Jay? Anak itu adalah sahabat Heeseung setelah Jake. Tapi Kirana tidak begitu akrab dengan Jay di karenakan kelas mereka yang berbeda dan cukup jauh jaraknya. Kirana pun bisa kenal dengan Jay karena di kenalkan oleh Heeseung sebagai teman dekat laki-laki itu, bukan karena mencari tahu sendiri.

Padahal Heeseung sudah menjelaskan kalau dirinya dan Karina saat itu bertemu karena Jay lah yang membawanya sendiri, bukan usul dan niat temu yang sudah di rencanakan olehnya.

"Nggak ada Karina. Cuman ada Jay, sama Jake aja." Ucap Heeseung lembut lalu Kirana pun mendongak.

"Besok pagi pulang?"

"Iya,"

"Janji?"

Lagi dan lagi Heeseung mengukir senyum di sisi bibirnya dengan tulus, "janji!"

"Kalau bohong?"

Perlahan Heeseung mendekat dan berbisik tepat di samping telinga Kirana membuat detik selanjutnya Kirana langsung memukul dada Heeseung sampai berbunyi cukup nyaring.

"You on top.."

Plak!

"HEESEUNG!!!!"

"Duh! Sakit, Ran!" Lenguh Heeseung sembari tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Kirana yang sangat terkejut dengan ucapannya tadi.

"Lagi serius juga! Malah bercanda!"

Selagi Kirana masih menggerutu tidak ramah, Heeseung memilih untuk mengambil cemilan di atas meja makan itu dan langsung memakannya membuat Kirana semakin di buat marah.

Heeseung terlalu asik bercanda, sampai tidak sadar jika sedari tadi ponselnya terus bergetar menandakan ada sambungan masuk.

🍁────𖦹

Pagi ini Kirana sedang duduk di ruang tamu  dengan televisi yang menyala menampilkan hiburan yang semakin tidak menyenangkan seiring berjalannya waktu. Terlebih lagi dirinya juga sedang menunggu kehadiran Heeseung yang belum juga muncul.

Di liriknya jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi.

"Biasanya Heeseung udah pulang jam segini, tumben. Apa lagi cari beasiswa buat kuliah dia nanti? Tapi kan dia niatnya mau kuliah bareng gue, tapi kenapa malah nginep di rumah Jake?"

Sudahlah Kirana pasrah saja, dari pada memikirkan hal yang seharusnya tidak di pikiran dan malah membuat otaknya merasa berat, lebih baik memesan makanan secara online untuk mengisi perutnya yang sudah berbunyi sejak tadi.

Ting!
Ting!

Ada pesan yang masuk secara tiba-tiba, karena Kirana penasaran ia pun langsung melihat pesan tersebut.

Yeonjun (ketua BEM)

•| Liat, itu cowok lo kan?
•| Lagi pelukan di depan RS

Kirana menyerit bingung ketika Yeonjun sebagai ketua BEM di tempat perkuliahan nya baru saja mengirimkan sebuah foto yang tampak sangat asing baginya.

Bukan orang yang sebagai objek pembicara nya, tapi tempat dimana memang Heeseung sedang berdiri dengan Karina yang memeluk tubuh laki-laki itu dengan penuh perhatian.

Tapi dimana itu? Kirana baru melihat tempat itu.

Buru-buru Kirana menelfon Heeseung, namun tidak ada satupun sambungan yang di respon. Pesannya juga tidak di baca sama sekali.

"Ish! Nggak di angkat!"

































........

Ada yang masih nunggu cerita ini kah?

Aku mau ingetin jangan lupa tekan bintang dan kalau perlu komen sebanyak-banyaknya yaa ^-^

Terimakasih.

To be continued-------------

Before It's Gone || Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang