Prolog

470 32 4
                                    

Gadis berambut pendek berwarna pirang yang bernama Lumine itu sedang memakan bakso pesanannya di kantin. Tidak sendiri, ia juga makan bersama temannya, Yoimiya.

"Huh, pedes banget!" ucap Yoimiya lalu menambahkan kecap agar pedas nya berkurang. Bukan nya mengurangi pedas, bakso itu malah menjadi manis dan sangat pekat.

Lumine menatap jijik mangkok bakso Yoimiya yang sudah butek karena terus ditambahkan kecap dan sambal. Ia melanjutkan memakan bakso nya yang sama sekali tidak ia tambah apa pun. Oh, ia sempat menambahkan sedikit garam karena kuah nya kurang asin.

Tiba-tiba seorang lelaki yang menggunakan jaket biru menghampiri mereka berdua dengan membawa setumpuk kertas-kertas. Lumine dan Yoimiya serempak menoleh ke arah lelaki tersebut.

"Xingqiu? Kenapa?" tanya Lumine seraya meletakkan sendok dan garpu nya.

"Ini, aku disuruh sama Bu Yae buat naruh ke ruang guru" jelas Xingqiu sambil menunjuk kertas tumpukan itu.

"Ya terus? Kesana lah. Kan kamu yang disuruh" ketus Yoimiya dan melanjutkan makan nya.

Xingqiu langsung memasang wajah memelas. Lumine yang menatap itu bergidik ngeri. "Kenapa? Mau aku yang anter aja?" tanya Lumine kepada Xingqiu.

"Seriusan?" Lumine mengangguk untuk balasan. Seketika wajah Xingqiu langsung terlihat senang. "Wah, makasih banyak, Lumine! Sebenarnya aku mau sih ke ruang guru, tapi aku masih ada tugas ekskul"

"Ya, ya, ya, aku tahu aku tahu. Kamu selalu sibuk ekskul" Lumine bangun dari tempat duduk nya dan mengambil alih tumpukan kertas tersebut. Dan Xingqiu langsung pamit pergi setelah Lumine memegang tumpukan kertas tersebut.

"Miya, bakso ku makan aja. Tapi es teh nya tolong bungkusin. Aku ke ruang guru dulu, dadah!" pamit Lumine lalu berlari pergi.

"Ehhh, tunggu. Belum dibayar!!"

"Udah ku bayar tadi!"

"Okee!"

Lumine mengetuk pintu ruang guru dan ia dipersilahkan masuk oleh salah satu guru di dalam. Dengan langkah pelan dan menunduk, Lumine menghampiri Bu Yae Miko yang sedang fokus ke laptop nya.

"Bu Yae," panggil Lumine membuat Bu Yae Miko menoleh.

"Oh, Lumine. Xingqiu mana?"

"Sibuk, Bu. Jadi saya yang gantiin bawa ini" jelas Lumine seraya meletakkan kertas-kertas itu ke meja Bu Yae Miko.

"Oalah, makasih ya. Maaf jadi ganggu makan siangnya" ucap Bu Yae.

"Iya, ganggu banget!"

Sejujurnya Lumine ingin membalas seperti itu. Tetapi dihadapannya sekarang adalah guru nya. Ia harus sopan terhadap guru.

Lumine menggeleng. "Gak kok bu. Kalau gitu saya balik dulu"

"Lumine, sebentar, ibu mau minta tolong satu lagi" Bu Yae menahan tangan Lumine yang hendak pergi.

"Apa lagi, Ya Tuhan? Aku mau minum es teh ku!" batin Lumine.

Lumine tersenyum dan berkata, "Mau minta tolong apa bu?"

"Ini tolong berikan ke Kazuha MIPA 1 ya. Dia kemarin belum ngerjain ulangan fisika nya" perintah Bu Yae seraya memberikan selembar kertas yang berisikan soal ulangan harian fisika.

"Tapi saya sama Kazuha beda kelas bu. Saya juga gak tahu dia yang mana" Lumine berusaha menolak. Ia ingin segera kembali ke kantin dan meminum es teh nya karena tenggorokannya sangat kering sekarang.

"Tolong ya, Lumine. Ibu masih harus ngurus kerjaan yang lain juga. Nanti ibu beliin es teh" bujuk Bu Yae Miko yang seakan tahu apa isi hati Lumine sekarang.

Rahasia AlbedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang