"Terus.."
Albedo menatap layar handphone nya yang menampilkan panggilan telepon dari kontak bernama 'Lumi'. Saat ini dia sedang berbaring dengan menyelimuti diri nya dengan masih menggunakan seragam sekolahnya.
Albedo menguap menandakan ia mulai mengantuk. Tetapi ia masih harus mendengarkan cerita Lumine walau tidak 100% mendengarkan.
Kemarin Albedo diperintahkan oleh bunda nya untuk merawat nenek nya karena Ayah dan Bunda nya ada dinas diluar kota. Albedo pun menurutinya walau ia tahu apa akibat nya ketika ia datang ke rumah sakit.
Tapi untung saja sifat nenek nya kemarin lebih tenang dari yang biasanya. Nenek nya lebih banyak mengobrol dengan Albedo bahkan nenek nya mengatakan dia merindukan cucu tersayang nya.
"Kamu kenapa udah jarang ke rumah nenek lagi sih, sayang? Nenek kangen sama kamu"
"Al gak dibolehin kesini,"
"Gak dibolehin sama siapa? Biar nenek marahin. Masa cucu nenek yang paling nenek sayang ini gak dibolehin jenguk sih?"
"Gak tahu, Nek. Ini apel nya dimakan dulu,"
"Wah, makasih sayang. Hm? Kamu lagi gambar siapa?"
"Teman Al, nek"
"Oh, teman kamu. Siapa nama nya?"
"Lumine."
"Lumine? Nama yang indah,"
"Benar, seperti orang nya,"
Begitulah sekilas percakapan mereka kemarin. Sama sekali tidak ada acara teriak-teriak dari neneknya yang membuat Albedo heran.
"Apa yang terjadi selama aku tidak kesini?" pikir nya saat itu.
"Al? Kamu bisa dengar aku?"
Suara Lumine langsung membuat Albedo terbangun dari tidur nya. Ia ternyata baru saja tertidur dan memimpikan kejadian kemarin.
Tangan nya bergerak untuk menarik handphone nya untuk mendekat. Tetapi ia malah memencet tanda mematikan telepon.
"Dimatiin sama Lumine?"
Albedo memandangi handphone nya mengecek sekarang sudah pukul berapa. Tetapi karena ia terlalu mengantuk, handphone nya malah terjatuh mengenai hidung nya.
"Aw," ringis Albedo.
Albedo melempar handphone nya asal dan berbalik memeluk guling. Ia memejamkan mata nya ingin melanjutkan tidur nya.
"Aku berharap aku memimpikan kejadian kemarin lagi," gumam nya sebelum tidur.
Satu menit setelah Albedo tertidur, Klee datang dengan membawa boneka kesayangannya.
"Kak Al tidur?"
Klee bergerak untuk mendekat ke Albedo tetapi ia langsung mengurungkan niat nya. Saat hendak keluar, handphone milik kakaknya bergetar. Dengan cepat, Klee mengambil handphone Albedo dan mengecek siapa yang mengirimkan pesan.
"Kak Lumi!!" seru Klee ketika mengetahui siapa orang tersebut.
Entah pikiran dari mana, Klee mengubah nama kontak Lumine yang awal nya 'Lumi' menjadi ❤️.
"Hehe," kekeh nya.
Tiba-tiba seorang dari belakang mengambil handphone yang ia pegang. Orang itu yang lain dan tak bukan adalah pemilik handphone tersebut, Albedo.
"Klee, kamu ngechat siapa?" tanya Al dengan nada khas baru bangun tidur nya.
"Dari.. gak tahu! Klee mau keluar dulu, dadah!" Klee cepat-cepat keluar dari kamar Albedo.
Albedo mengacak-acak rambut nya lalu mengecek siapa yang Klee chat. Sudah biasa Klee diam-diam mengirimkan pesan kepada teman-temannya. Bahkan guru nya pernah Klee kirim kan chat.
Pandangan awal Albedo yang awal nya mengantuk kini terbuka lebar ketika melihat kontak Lumi yang berubah menjadi emoji ❤️.
Albedo langsung bangun dengan tegak dan membaca isi pesan tersebut dari atas hingga bawah.
"Ya Tuhan, Klee!" pekik Albedo.
Klee yang sedang bermain boneka di lantai bawah tertawa. "Hihihi..."
-TBC-