Lumine memasukkan handphone nya kedalam tas nya ketika mendapati Albedo yang baru saja keluar dari kelas nya bersama teman nya yang tidak Lumine kenali.
"Pakai aja gak apa-apa. Aku masih ada ekskul jadi pulang sorean. Jangan lupa balikin ya. Kalau gitu aku ke ruangan ekskul ku dulu" Kaedehara Kazuha, nama cowok yang baru saja keluar bersama Albedo itu pun pergi meninggalkan Albedo.
"Iya. Makasih, Kazu. Ku pinjem dulu!" Albedo tersenyum kepada Kazuha. Lalu ia menghampiri Lumine yang sedang menyender di dinding dengan terus menatap nya.
"Maaf, nunggu lama? Tadi sa- aku piket dulu," tanya Albedo berbasa-basi.
"Gak kok," jawab Lumine dengan gelengan kepala.
"Ayo." ajak Albedo dan berjalan terlebih dahulu diikuti Lumine dari belakang.
Lumine memandangi rambut Albedo dengan lekat. Ia baru menyadari bahwa rambut Albedo cukup panjang. Bagaimana bisa rambut itu lolos dari gunting Bu Raiden Shogun? Pikir Lumine.
Lumine terkekeh ketika membayangkan wajah Albedo yang panik saat rambutnya dipotong oleh Bu Raiden Shogun. Membayangkan nya saja ia sudah tertawa, apa lagi melihat nya langsung.
Pada hal mereka baru saja bertemu beberapa hari lalu. Tetapi entah mengapa Lumine merasa ia dan Albedo sudah berteman cukup lama.
"Lumi," panggil Albedo membuat Lumine tersadar dari lamunannya.
"Ya?" jawab Lumine.
Albedo melepaskan jaket putih nya dan memberikannya kepada Lumine. "Pakai ini buat nutupin paha kamu," perintah nya.
Entah kenapa jantung Lumine tiba-tiba berdegup dengan cepat ketika Albedo melakukan itu. Ia baru pertama kali seorang melakukannya seperti itu, bahkan kakak sepupu nya saja tidak pernah.
"Eh, m-makasih," Lumine menerima jaket itu dan langsung melingkarkan ke paha nya. Memang rok nya cukup pendek yang membuat ketika menaiki motor paha nya menjadi terlihat. Itu lah alasan ketika berangkat dan pulang, ia lebih memilih menaiki bis dari pada motor.
Albedo mengangguk lalu berjalan ke sebuah motor vespa berwarna merah dan mengambil helm tersebut. Ia lalu kembali dan memberikan helm tersebut kepada Lumine.
"Ini pakai juga helm nya," perintah Albedo.
"Helm siapa ini?" tanya Lumine lalu memakai helm tersebut.
"Punya Kazuha," jawab Albedo.
"Oh dia yang waktu itu!" seru Lumine sambil menjentikkan jari nya.
Albedo memundurkan motor nya dan menyuruh Lumine naik. "Ayo, naik,"
Lumine mengangguk dan menaiki motor vespa berwarna kuning yang jenis nya sama seperti helm yang Albedo ambil. Ia berpikir mereka membeli nya secara janjian karena jenis nya sama.
Motor vespa berwarna kuning itu berjalan membelah ramai nya jalan kota pada siang menjelang sore itu. Lumine yang sedang menatap jalanan depan tiba-tiba diajak bicara oleh Albedo.
"Lumi, kalau boleh tahu indra itu siapa ya?" tanya Albedo dengan nada suara cukup keras agar Lumine dapat mendengar nya.
"Indra itu nama karakter dari komik yang ku baca" jelas Lumine yang juga nada suaranya cukup keras.
Albedo mengangguk dan ber-oh-ria.
"Kenapa kamu tanya itu?"
"Gak kenapa-kenapa. Aku pengen tahu aja"
Mereka kembali terdiam walau sesekali Lumine bernyanyi lagu yang Albedo dapat ketahui judul lagu tersebut adalah ifuudoudou karena Xiao sering memainkan game dengan lagu tersebut bersama nya.
