23. Nenek dan Handphone Albedo

204 19 2
                                    

// harsh word

"DIMANA ANAK SIALAN ITU?" pekik nenek Albedo yang berusaha untuk lepas dari cengkraman suster dan dokter.

Kedua suster itu berusaha menenangkan nenek Albedo dan dokter sedang siap-siap menyuntikan bius kepada nenek tersebut. Tetapi Albedo menahan dokter itu dan mendekat ke nenek nya.

Nenek Albedo menatap Albedo dengan raut benci. Sedangkan Albedo menatap nenek nya dengan dingin.

"Berani-berani nya kamu memberikan gambar jelek ini kepada saya hah? Kamu mau saya puji? Gak akan! Gambaran mu adalah gambar yang paling jelek yang pernah saya lihat. Camkan itu!"

Albedo hanya bisa tersenyum dengan ucapan yang baru saja keluar dari mulut nenek nya itu. Bukan sekali, dua kali, nenek nya mengatakan itu kepada nya. Tapi sudah beribuan kali hingga perkataan itu seperti makanan sehari-hari untuknya.

Tangan kiri Nenek Albedo berhasil lolos dari genggaman suster, ia lalu berusaha untuk mencekik leher Albedo tetapi pipi Albedo yang malah menjadi cakaran nenek nya.

"Anak kurang ajar!" bentak nenek Albedo.

"Saya harus segera membius nyonya, permisi," ucap dokter yang membuat Albedo mundur mempersilahkan dokter melakukan hal tersebut.

"GAK MAU! AGH! ANAK KURANG AJAR!!" pekik nenek Albedo lalu mulai menenang setelah ia dibius.

Albedo memegangi pipi bekas cakaran nenek nya itu lalu memberi pesan kepada bunda nya.

Albedo mematikan handphone nya lalu menatap nenek nya yang sedang berbaring dengan dokter yang sedang memeriksa keadaan nenek nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Albedo mematikan handphone nya lalu menatap nenek nya yang sedang berbaring dengan dokter yang sedang memeriksa keadaan nenek nya. Setelah itu dokter menghampiri Albedo dan memberi tahu bagaimana keadaan nenek nya.

"Jadi sementara saya dilarang kesini dulu dok?" tanya Albedo setelah mendapat penjelasan dari dokter.

Dokter mengangguk. "Ya, demi keadaan nyonya dan juga nak Albedo saya merekomendasikan untuk tidak saling bertemu dulu"

Albedo menghela nafas nya dan mengangguk paham. Lalu dokter itu pamit keluar bersamaan ayah dan bunda nya datang.

Jean, bunda Albedo langsung menghampiri Albedo dan menanyakan bagaimana keadaannya sekarang. Albedo hanya bisa membalas nya senyuman membuat Jean langsung mengusap rambut anak pertama nya itu.

"Teman nya Yoimiya masih di rumah?" tanya Diluc seraya mengambil kertas gambar Albedo yang berjatuhan.

Albedo menerima kertas gambar tersebut dan memasukkannya kedalam tas nya seraya berkata, "Mungkin. Al belum chat dia lagi,"

"Coba chat. Kalau masih disana antar dia pulang. Atau dia kendaraan sendiri?" perintah Jean.

"Jangan, langsung aja ajak dia pulang bareng. Nanti sekalian beliin dia makanan atau minum juga, Al" perintah Diluc dan dibalas anggukan oleh Albedo.

Rahasia AlbedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang