8. Last Time part 1

187 11 0
                                    

Haiiii maaf updatenya lama ya..
Jaringan wifi tidak mendukung, belom lagi ide pada mampet..
Jangan lupa tinggalin jejak yaa kalo baca
Vote for next chapter yea
So, cekidot!

- Author POV -

Julie mempercepat gerakan jarinya yang menari indah diatas keyboard. Ia sudah membaca dokumen itu sebanyak lima kali. Dan yang ia lakukan hanya menyuntingnya.

"Haaaaaaft" gumam Julie bosan sambil menyenderkan punggungnya pada kursi.

Julie keluar dari ruangannya, ruangan Manager Operasional. Ia memang sangat gigih bekerja dan naik jabatan dengan jerih payah keringatnya sendiri, tanpa bantuan mama papa nya.

Julie menuju ruangan PresDir. Ia melihat sekeliling dengan bingung. Ada banyak karyawan dengan muka cemas dan kecewa yang sedang berbisik-bisik tidak jelas. Julie mengeryitkan dahinya lalu memasuki ruangan PresDir dengan santainya.

"Hai, pap" Julie merebahkan dirinya di sofa panjang yang ada di ruangan itu. Ia melihat ke arah papanya yang sedang mengatur nafas. Lelaki itu mengusap pelipisnya sambil membaca dokumen dengan teliti. Namun wajahnya sangat menunjukan kalau lelaki ini sangat emosi.

"Pap, what's wrong? "

"Dokumen-dokumen yang diserahin dari tadi salah semua! Papa pusing Julie!" saat ini memang Julie berkunjung ke ruangan papanya bukan untuk pekerjaan, jadi mereka berkomunikasi sebagai anak dan orangtua.

"Calm down, papa. Mama kemana?"

"Entah, mungkin sedang memarahi karyawan!" jawab David dengan ketus sambil mengacak-acak dokumen di mejanya.

Julie tidak perduli dan hanya memejamkan matanya. Ia berniat tidur saat ini. Ia memang ke ruangan PresDir karena ingin bersantai sebab kerjaan yang sudah selesai, jadi ia tidak ingin membantu papanya sedikit pun.

"Jul, bangun dong" Julie membuka mata saat merasa tubuhnya di guncang-guncang oleh seseorang.

Benar-benar mengganggu. Batinnya

"Err, apa ma?"

"Kamu lihat papa gak?"

"Gak, aku tidur tadi soalnya ngantuk"

"Papa kemana ya? karyawan-karyawan itu sih yang memang keterlaluan"

"Apa masalahnya sih, mam?"

"Itu loh, dokumen buat diserahin ke PT. Indra Jaya semuanya salah, padahal dokumen itu harus diserahkan.." Rositta pun melirik jam tangannya "Harus diserahkan satu jam lagi"

"Tenang ma, pasti papa lagi berusaha. Papa kan tipe pantang menyerah"

"Iya sih. Udah sana kamu balik kerja"

Julie pun beranjak dari sofa dan merenggangkan badannya. "Okay mama"

Julie pun pergi menuju ruangannya dan kembali mengerjakan pekerjaannya yang sebenarnya sudah selesai. Ya, ia hanya menyunting, membaca, menyunting, membaca.

Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan di pintu. "Masuk" pandangan Julie masih berfokus pada dokumen itu.

Seorang lelaki masuk dengan membawa satu bucket bunga mawar. Julie menatap lelaki itu yang tengah tersenyum lembut melihat Julie.

"Untukmu, my love " Lelaki itu mengulurkan tangannya dan memberikan bucket bunga itu pada Julie.

Julie meraih bucket bunga itu dan menghirupnya. Ia menghirup aroma mawar dalam-dalam yang sangat lembut dan berkesan manis.

"Thank you " Julie menghampiri lelaki tersebut dan memeluknya. Ia seakan rindu oleh tubuh lelaki ini, yang padahal baru ia temui kemarin.

Lelaki itu pun membalas pelukan Julie dengan lembut. Julie menenggelamkan kepalanya di bahu sang lelaki, dan sang lelaki sesekali mengecup puncak kepala Julie.

Tears of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang