- Julie POV -
Aku sedang asik chattingan dengan Louise sampai akhirnya ada seseorang yang menelponku. Mike menelponku.
"Halo?" sapa Mike disebrang
"Halo Mike, what's up? "
"Aku butuh bantuanmu"
"Bantuan apa?"
"Aku... aku ingin menyatakan perasaanku, Jul"
"Oh ya? wow selamat"
"Belum waktunya untuk mengatakan selamat"
"Oke oke, bantuan apa?"
"Menurutmu momment romantis seperti apa untuk menembak seseorang?"
"Oh, c'mon Mike. You know me, right? Sejak kapan aku mengerti masalah romantis-romantisan?"
"Ah, bukan itu. Maksudku, apa yang gadis suka? yeah.. you know "
"Aku tidak tahu. Aku tidak suka hal semacam itu. Jadi.. ya"
"Damn, you really not help, Jul"
"Sorry hehe"
Mike pun mengakhiri percakapan kami dan memutuskan telfon. Mike pasti merasa kesal padaku saat ini. Ya, habis dia ada-ada saja. Dia sahabatku, tentu dia tahu kalau aku paling jauh dari hal-hal romantis.
Aku bangkit dari sofa setelah mendengar suara ketukan pintu.
"Selamat sore, mbak. Ini ada paket, tolong tanda tangan disini" kata seorang lelaki sambil menyerahkan paket untukku dan kertas untuk tanda terima.
Aku pun menanda tanganinya dan menutup pintu. Siapa yang mengirimku paket? setahuku tidak pernah ada yang mengirimku paket.
Saat aku melihat nama pengirimnya, aku menemukan nama Louise disana. Yeah, siapa lagi Louise yang ku kenal selain Louise yang sedang chatting-an denganku.
Aku pun membuka paket tersebut dan kutemukan 3 buku, boneka, dan coklat. Aku pun mengecek tiap barang satu per satu. Buku yang ia berikan padaku adalah novel dalam bahasa inggris, dan dua lainnya buku yang berhubungan dengan pekerjaan dan dunia. Apa maksud dari semua buku-buku ini?
Lalu aku mendapati sebuah boneka beruang -atau kerap disebut teddy bear- dengan pita berwarna merah muda dikepalanya dan sedang memegang hati. Uhm, lalu ada sekotak coklat. Sepertinya coklat ini mahal soalnya tertera kalau itu coklat dari Singapore. Apa maksud dari boneka teddy bear dan coklat ini? biasanya ini merujuk ke hal romantis. Apa dia berusaha bersikap romantis padaku?
Aku pun mengambil ponsel ku dan hendak mengirim pesan kepada Louise, atau lebih tepatnya menanyakan maksud dari semua barang yang ia kirim. Sudah pasti dia kan pengirimnya. Tapi, sebelum aku mengirimnya pesan, ia mengirim pesan terlebih dahulu padaku.
From : Louise
Jul, apa kamu sudah menerima paket dariku? Kulihat orang pengirim barang sudah keluar dari apartement mu. Apa pendapatmu?
Aku membaca berulang kali pesannya. 'Kulihat orang pengirim barang sudah keluar dari apartement mu ' bagaimana dia bisa tahu? setahuku kantornya jauh dari apartementku. Satu hal yang mungkin adalah dia berada tepat didepan apartementku.
Aku pun berlari menuju jendela dan melihat keluar. Jendela di apartementku memang langsung menuju ke depan apartement. Tidak jauh dari apartement terdapat taman tempat dimana aku dan Louise bertemu.
Aku masih terus mencari sesosok lelaki yang menjadi seseorang yang mengirimiku paket tersebut. Aku melihat wajah yang familiar sedang duduk di kursi depan taman yang tidak jauh dari apartementku. Aku memicingkan mataku untuk memastikan siapakah orang itu. Namun, sepertinya dugaanku benar. Dia adalah orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears of Love
AcakJulie tidak percaya akan keajaiban cinta. Menurutnya cinta hanya membuang-buang waktu. Tapi disaat bersama Louise, keajaiban cinta itu nyata. Julie merasakannya. Dan saat patah hati, apa Julie masih percaya keajaiban cinta?