BAB 2 : AKU INGIN BERDAMAI DENGAN DIRIKU

240 22 0
                                    

Aku merasa jika diriku sendiri yang menyebabkan emosi marah, sedih dan kecewa. Tanpa sadar aku selalu menyalahkan semua yang terjadi kepada diriku sendiri. Aku selalu berpikir, apakah aku tidak dapat melakukan yang terbaik seperti orang lain? Apakah hanya ini kemampuan yang dapat aku lakukan? Mengapa aku harus selalu berada di belakang dan selalu bersembunyi?

Ketidakpercayaan kepada diriku sendiri membuat aku membenci diri sendiri. Aku selalu merasa tidak pantas, tidak layak dan tidak kompeten. Padahal, satu-satunya orang yang dapat memahami kita adalah diri kita sendiri. Lantas, bagaimana jika kita sendiri tidak dapat memahami diri sendiri?

Aku merasa menjadi orang yang tidak berguna. Aku merasa tidak dapat melakukan sesuatu dengan baik. Aku merasa begitu banyak kekurangan dalam diriku. Sejenak aku melupakan kata-kata yang sering orang lain katakana, bahwa "Setiap orang di dunia ini memiliki karakteristiknya masing-masing. Setiap orang memiliki kemampuannya masing-masing. Untuk itu semua diciptakan agar saling melengkapi satu sama lainnya."

Karena terus berpikir buruk kepada diri sendiri membuatku mengasihani diriku sendiri. Begitu malangnya diriku. Aku tidak ingin membiarkan pikiran buruk itu terus mengendalikanku. Aku tidak ingin membenci diriku lagi. Aku ingin berdamai dengan diriku sendiri dan menemukan diriku yang baru. Aku ingin menjadi pribadi yang lebih baik pada esok hari.

Aku (hampir) Menyerah ✔️ | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang