Aku ingin melupakan masa lalu. Tidak ada hal baik pada masa laluku. Bisikan-bisikan itu. kalimat merendahkan itu. Tatapan yang menghindariku. Aku ingin melupakan semua itu. semakin aku mencobanya, semakin aku mengingatnya. Mengapa aku tidak dapat melupakannhya? Sepertinya benar apa perkataan orang-orang. Jika kita berusaha untuk melupakan sesuatu, justru hal tersebut akan semakin melekat dalam ingatan.
Jika saja sesuatu yang tidak mungkin ini dapat terjadi, aku ingin menemui diriku di masa kecil. Aku ingin merengkuhnya dalam pelukanku. Aku ingin membisikkan ucapan terima kasih paling tulus kepadanya. Ia telah membantuku bertahan. Ia rapuh di dalam, tetapi berhasil membuatku tampak kuat di luar. "Terima kasih diriku di masa lalu. Kau benar-benar luar biasa. Kau sangat kuat."
Alih-alih mencoba menyingkirkan kenangan menyakitkan itu, aku ingin mencoba memeluknya meski terasa menyakitkan. Aku ingin berkawan dengan diriku di masa lalu. Masa lalu dengan segala kenangan itu juga merupakan bagian dari diriku. Kenangan tersebut yang membuatku berada di tahap sekarang ini. Kenangan tersebutlah yang membuatku tumbuh. Meskipun terasa menyakitkan, masa lalu tetap menjadi bagian dan saksi perjalanan hidup kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku (hampir) Menyerah ✔️ | END
Non-Fiction[SELF IMPROVEMENT] Jatuh-bangun dalam kehidupan itu hal yang biasa. Namanya juga hidup. Kita dituntut untuk berproses dan tumbuh dengan tidak baik-baik saja. Setiap orang tumbuh dewasa melalui prosesnya masing-masing. Ada kalanya proses tumbuh dewa...