23🍒

3 1 0
                                    

Nahkan, di skip nih pasti bacanya...
Siapa yang bacanya diskip hayooo
Nanti ada yang ketinggalan lohhh
Wkwkw
Tiap part ada rahasia guys, jadi usahain jangan di skip yaa

Enjoyyy
And janlup vote manizz

.

.

.
Minggu

06:43

Rana dkk dan Zio dkk tengah sarapan dengan masakan yang telah dimasak Rana dkk.

"Asin banget anjir" dengus Bima yang tengah memakan tahu goreng.

"Si lika yang masak itu" ucap Stella santai.

"Pantesan" gumam Bima yang langsung mendapatkan geplakan maut dari Lika.

"Bangsat lo" umpat Lika menatapnya nyalang.

Rana mendengus "Makan yang bisa dimakan" ujarnya diangguki semua.

Mereka melanjutkan makan dengan tertib.

"Habis makan diberesin" ujar Rana yang melihat Zio dkk akan beranjak. Zio dkk yang mendengar itu mendengus namun tak urung tetap melakukan apa yang diperintahkan.

Rana beranjak, ia akan bersiap pergi bersepeda sebentar.

-

Cindy menoleh kearah Rana yang sudah bersiap dengan outfitnya. Training abu-abu, kaos oversize berwarna hitam, sepatu putih, rambut yang dicepol asal, aerphone ditelinganya dan kacamatanya.

"Mau jogging? Atau sepedaan?" tanya Cindy.

"Sepedaan" jawabnya.
"Mau ikut?" tanyanya dibalas gelengan Cindy.

"Bareng Zio aja Ran, dia katanya mau keluar, lo punya sepeda lagi kan?" ujar Rico.

Rana mengangguk saja.

"Rana? Yajelas punya sepeda banyak lah!" ujar Shafa menggebu-gebu.

"Gw ke garasi duluan, bilangin Zio" ucapnya berjalan santai diangguki mereka.

"Zio dimana emang?" tanya Rora yang sedari tadi menyimak. Bima menoleh kearahnya "Tadi katanya mau siap-siap tuh orang, tapi kek cewe! Lama" dengusnya membuat para cewe memelototkan matanya tak terima.

"Enak aja lo nuduh cewe yang kaga-kaga!" sewot mereka para cewe nge gas.

Bima menyengir menunjukan jari peacenya.

"Kenapa?" tanya seseorang berjalan santai kearah mereka dengan menggunakan training hitam dan kaos coklat. Yup! Dia Zio

"Rana nungguin lo tuh di garasi" ujar Shafa mendahului Rico yang akan berbicara membuat Rico memndengus. Zio mengeryitkan dahinya "Nungguin?" tanyanya.

"Kan katanya lo mau keluar, kebetulan Rana juga mau sepedaan, lo bareng dia aja" ucap Dewa menjelaskan. Zio mengangguk paham "Oke, gw duluan" ucapnya berjalan cepat menuju garasi dengan senyum tipis yang tidak diketahui siapapun.

"Udah masa puber dia" ucap Bima terharu.

Bugh

Bantal kecil itu berasal dari Stella yang melemparkanya ke wajah tampan, dikit milik Bima.

Sialan lo thor, gw emang tampan!

Brisik, junaidi!

Anj-

Skip-skip

"Anjing!" umpat Bima saat wajahnya dilempari bantal kecil. Ia menatap tajam Stella yang tengah santai dengan wajah tak berdosanya.

"Apa lo?!" sewot Stella membuat Bima mendengus dengan mereka yang terkekeh kecil.

"Bikin cemilan dong Ric" ntah nyambung darimananya, Dewa tiba-tiba meminta cemilan kepada Rico.

Poor RanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang