- chapter 08

1 0 0
                                    

[MASA LALU]

°°°

"lepas kan dia, dan semuanya keluar," perintah raja Yeven.

Semua prajurit yang sedari tadi mengelilingi Wilder sekarang menjauh.

"Tapi raja, bagaimana dengan keadilan ku!?" Tanya cilla memohon.

Yeven tidak mempedulikannya, ia memberi isyarat kepada para prajurit untuk membawa cilla pergi keluar.

Prajurit prajurit itu tentu melakukannya dengan penuh patuh, mereka menyeret cilla keluar.

"Raja! Tunggu, bagaimana kau bisa menyepelekan masalah ini! Hey kalian, lepaskan aku!" Teriak cilla.

Wilder yang melihatnya tersenyum puas.

"Apa tujuan mu yang sebenarnya?" Tanya raja Yeven.

"Apa maksudmu raja?" Wilder balik bertanya.

"Aku tahu apa yang terjadi saat ini. Kau bukan lah orang biasa, dari cara bicara mu, ataupun dari gerak gerik mu. Jadi sekarang beritahu aku, apa tujuan mu masuk ke istana ini? Apakah kau di perintahkan salah satu musuhku untuk mengintai ku di dalam kerajaan ku sendiri?"

"Ternyata dia memperhatikan ku, tidak ada gunanya menghindar," Batin Wilder.

"Aku mencari sesuatu di dalam kerajaan ini," ungkap Wilder.

"Ku ingin mencari pusaka kerajaan? Atau mencari batu kuasa dunia? Atau kau ingin mencari cairan sihir yang di ciptakan seribu tahun lalu? Di kerajaan ini banyak harta yang diinginkan semua orang."

"Aku mencari sebuah buku," sela Wilder cepat.

"Hanya buku?" Heran Yeven.

"Ibuku bilang, orang yang banyak belajar akan menjadi raja yang hebat. Aku ingin belajar raja," bohong Wilder. Tidak mungkin bukan ia menceritakan semua nya, jika ia menceritakan itu, ia akan di anggap sebagai orang yang benar benar tidak memiliki akal sehat.

"Kau bisa bermain pedang bukan? Pergerakan mu tadi cukup mengagumkan."

"Tentu raja,"

"Baiklah, mulai sekarang kau akan berada di kerajaan, sebelum menjadi pengawal ku, aku akan membuat pelatihan khusus untuk menguji mu," ucap raja Yeven.

"Aku di izinkan kembali ke rumah ku raja?" Tanya Wilder.

"Tentu, aku akan memerintahkan beberapa prajurit untuk mengawal mu," Jawab raja Yeven.

"Prajurit!" Panggil raja Yeven. Mendengar panggilan raja Yeven, beberapa prajurit masuk dan sedikit menundukan kepala mereka saat sudah berada di hadapan raja Yeven.

"Kedudukan paling besar bagi raja kami," Ucap mete kompak.

"Antar pemuda ini kembali kerumahnya dengan selamat, dan bawa dia kembali ke istana saat pagi tiba," Perintah raja Yeven.

"Baiklah yang mulia," Jawab mereka patuh.

Wilder sedikit memicingkan matanya.

"Aneh, apakah dia percaya padaku semudah itu? Aku harus waspada," Batin Wilder.

Setelah itu mereka pergi dari dari sana, meninggalkan raja Yeven yang berdiri tegak di tempat.

"Sampai kapan kau akan berada di sana?" Tanya raja Yeven tetap meluruskan pandangan nya.

Seseorang keluar dari balik tirai besar yang berada di ujung ruangan. Ternyata itu Hersa, sang tangan kanan raja kerajaan Eisiger.

"Maafkan aku raja, aku hanya tidak ingin lalai karna telah membiarkan mu bersama dengan orang asing di dalam satu ruangan tanpa pengawasan," ucap pria bertubuh tinggi itu, dengan seluruh tubuh nya yang di baluti baju besi baja.

decisive timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang