#1

395 23 0
                                    

"Mau apa kamu?!"

"Hai babe,Aku merindukan mu"

"Jangan!!!"

"Kau sendiri yang membuatku seperti ini"

"Sorry babe"

"Kumohon jangan.. aww sakit"ringis Nayla saat lelaki brengsek itu mengehujamnya dengan sangat kasar, lebih kasar daripada yang tadi.

"Please jang.. mphhh"

"Nay.."desahan lelaki itu saat dia hampir orgasme.

"Hiks.. aww sa sakitt"

"Kau sangat seksi nay, jauh dari yang kubayangkan"ucap lelaki itu sambil mengecup seluruh muka Nayla

"Akh"Jeritan dari kamar Nayla sontak membuat Daniel berlari ke kamar Nayla

"Nay,bangun kamu gapapa kan??"tanya Daniel dengan khawatir

Keringat dingin membasahi dahi Nayla.

"Nay bangun Nay"Daniel mengguncang bahu Nayla,Tetapi Nayla tetap tidak membuka matanya

Beberapa lama kemudian Nayla bangun dan sontak langsung memeluk Daniel

"Ak...akuu..ta..ta...kut"lirihnya dengan suara gemetar

"Everything gonna be alright Nay"Daniel menepuk punggung Nayla dengan lembut dan penuh kasih sayang

"Tapi aku takut..hiks...kejadian itu...hiks...terulang lagi"

"Aku janji kejadian itu tak akan terulang lagi padamu,Nay aku akan menjagamu walaupun nyawaku adalah taruhannya"

"Kau berjanji tidak akan lalai seperti dulu?"Nayla bertanya dengan suara serak

"Iya aku janji,sudahlah kita lupakan kejadian itu lebih baik kau siap-siap untuk berangkat ke kampus bukannya hari ini kamu ada kelas dosen killer itu ya"Daniel mengacak-acak rambut Nayla dengan gemas.

Selama menyetir Daniel selalu melirik kearah Nayla dengan raut wajah khawatir,khawatir dengan psikis Nayla.

Sesampainya di kampus Nayla pamit dan langsung turun dari mobil, sebelum sempat membuka pintu mobil Daniel mengecup kening Nayla.

"Nay"teriak seseorang saat Nayla berjalan di koridor.

"Eh, hai Fan"

"Tumben datengnya agak siangan?"

"iya, tadi ada something dulu haha"

"Something?hmm"ucap Fanny seperti mengetahui yang dimaksud Nayla.

Fanny Anastasya, sahabat Nayla sejak kecil.Fanny juga mengetahui betapa sedihnya sahabatnya itu karena masa lalu yang kelam.Dulu mereka selalu menjaga satu sama lain.Sampai saat itu terjadi, Fanny juga masuk perangkap lelaki brengsek itu.Untung saja nasibnya tidak seperti Nayla.Tapi ia menyesal karena terlalu terobsesi dengan teman lelaki brengsek itu sehingga Nayla terlupakan.

"Ohiya, ngomong-ngomong kau bakal praktek dimana Nay?"

"Rencananya sih, dirumah sakit punya bunda."

"Aku ikut lah"

"Yaudah"

"Eh iya, yuk kita masuk kelas keburu dosen killer itu dateng"

"Ok"

**

Bagaimana keadaannya setelah kejadian beberapa tahun lalu?apakah dia baik-baik saja?aku tak percaya bisa merasakan betapa indah dan lembutnya tubuh itu.Dulu aku sangat mencintainya sampai-sampai aku melakukannya.Saat itu aku memang tergila-gila dengannya dan akhirnya aku mengikuti saran dari sahabat ku yang sama gila nya dengan ku.Tetapi apa yang ku terima setelah itu?kakanya membeci ku dan ia pun pergi.Dan dari situ persahabatan kami putus.Aku dan Dhio.Ya semenjak kejadian itu kami tak pernah berjumpa lagi.

"Boss, apakah boss mendengar penjelasan saya?!"tanya Ricky dengan suara agak meninggi.

"Oh ya ya, maaf aku mendengarnya". Terdengar helaan nafas dari sekretaris sekaligus sahabatnya itu.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

"Ah tidak ada"

"Jangan berbohong kepada ku, apakah kau masih memikirkan gadis lugu itu?"

"Tidakk, sudahlah jangan ganggu aku"

"Hmm baiklah, padahal tadi aku ingin memberi informasi tentang gadis itu"

"Aku tidak tertarik"

"Baiklah kalo begitu, saya permisi dulu".

"Tunggu, aku hanya bercanda"panggil bosnya itu sebelum Ricky sempat membuka pintu.Ricky pun tersenyum miring.

**

"Aku duluan ya Fan, soalnya udah dijemput"

"Ok, hati-hati ya honey"

"Haha iya, kau juga ya"

Saat Nayla sedang berjalan dikoridor kampusnya, ia melihat seseorang yang telah setia menunggunya dari tadi.

"Hei, sorry lama"

"Hai Nay, no problem"ucap Daniel sambil mengecup kening Nayla.

Selama perjalanan, mereka harus bersabar dengan keadaan kota Jakarta yang sering dilanda kemacetan.Hanya lagu dari salah satu stasiun radio yang mengisi keheningan antara mereka berdua.

Sesampainya dirumah, Nayla bergegas masuk kamar dan langsung membersihkan diri.Setelah itu Nayla mulai menyelesaikan skripsinya.

Tok tok tok..

"Nay"teriak Daniel

"Apa?"tanya Nayla setelah membuka pintu kamarnya.

"Makan malam diluar yuk"

Tadinya Nayla ingin menolak karena skripsi yang belum selesai, tetapi cacing didalam perutnya sudah konser sejak tadi.

"Hmm baiklah."

**

"Aku mau kau cari tau tentang wanita itu,secepatnya."

"Baiklah boss."

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang